BirokrasiAdvertorialInspirasi

100 Hari Burhanuddin-Ahmad Yani, Gerak Nyata dari Hati untuk Bombana

33
×

100 Hari Burhanuddin-Ahmad Yani, Gerak Nyata dari Hati untuk Bombana

Sebarkan artikel ini
Bupati dan Wakil Bupati Bombana, Ir. H. Burhanuddin, M. Si- Ahmad Yani, S. Pd., M. Si membahas secara rinci capaian kinerja di ajang ekspose 100 hari kerja, yang dihelat di Alun-alun Masjid Agung Nurul Iman, Ibukota Bombana, Junat (30/5/2025)

Rumbia, Infobombana.id – Genap 100 hari sudah perjalanan kepemimpinan Ir. H. Burhanuddin-Ahmad Yani, S. Pd., M. Si sebagai Bupati dan Wakil Bupati Bombana. Selama itu, pasangan serasi ini benar-benar telah berkolaborasi menunjukkan kemampuan terbaik mereka dalam dalam upaya pemerataan pembangunan hingga pemberdayaan masyarakat.

Warga Bombana mungkin masih ingat jelas ketika pasangan ini pertama kali memimpin daerah ini. Tepatnya pada tanggal 20 Februari 2025, menjadi tonggak sejarah baru bagi Kabupaten Bombana. Di hadapan Presiden Republik Indonesia, Jenderal TNI (Purn.) Prabowo Subianto, pasangan Ir. H. Burhanuddin dan Ahmad Yani resmi dilantik sebagai Bupati dan Wakil Bupati Bombana.

Namun, pelantikan itu bukan akhir dari sebuah perjalanan. Justru sebaliknya. Keduanya digembleng melalui retret seluruh Kepala Daerah di Indonesia, yang dihelat di Kota Magellang, Jawa Tengah. Itulah awal dari babak baru, Bombana Bergerak.

Ketgam: Aura bahagia Burhanuddin-Ahmad Yani menjelang pelantikan di istana negara Jakarta, 19 Februari 2025 lalu

Tak menunggu waktu lama, usai menghadiri Retret Kepala Daerah Tahun 2025, sebuah forum strategis penyelarasan pembangunan nasional dan daerah, Bupati Burhanuddin dan Wakil Bupati Ahmad Yani langsung turun gunung. Mereka menyapa rakyat dari desa ke desa, mendengar langsung keluh kesah warga, menyaksikan kenyataan di lapangan. Maka disusunlah program yang bukan saja datang dari balik meja, tetapi dari jantung kehidupan masyarakat.

100 Hari Pertama: Bukan Janji, Tapi Bukti

Belum genap 100 hari kerja, sederet program prioritas telah digulirkan. Bukan hanya soal rencana atau retorika kampanye, melainkan gerak nyata yang menyentuh langsung kebutuhan rakyat. Di antaranya:

  • Revitalisasi Halaman Kantor Bupati
    Telah dimulai dari pemeliharaan lampu taman, simbol awal dari wajah pemerintahan yang terang dan terbuka.
  • Sidang Isbat Nikah Gratis
    Sebanyak 143 pasangan suami istri dari seluruh desa dan kelurahan kini sah secara hukum dan agama, mendapatkan hak dan perlindungan sebagai keluarga resmi.
  • Festival Anak Saleh dan Salihah Tingkat Kabupaten
    Sebuah ruang apresiasi bagi generasi muda Qurani yang menjadi aset spiritual masa depan Bombana.
  • Program “Satu Hafiz, Satu Desa”
    Mewujudkan desa religius melalui kerja sama strategis dengan pondok pesantren lokal.
  • Evaluasi PDAM dan Perusahaan Daerah yang ditandai dengan penyambungan instalasi air untuk masyarakat, membawa harapan baru akan pelayanan dasar yang layak.
  • Raperda RPJMD Bombana 2025–2029, telah ditetapkan, menjadi panduan strategis pembangunan jangka menengah yang berpihak pada rakyat.
  • Selanjutnya, penyelenggaraan dan Penataan Jalan Kota, yang dimulai dari pengecatan trotoar, perbaikan talut dan jembatan, hingga penataan gerbang kota dan bantaran sungai.
  • Drainase, Sumber Daya Air, dan Penataan Ruang, meliputi rehabilitasi saluran di ibu kota hingga pemasangan papan informasi kawasan sempadan dan larangan mendirikan bangunan tanpa izin.
  • Layanan Kesehatan dan Sosial
    Pemeriksaan kesehatan gratis, penanganan kasus gizi buruk, hingga program jaminan sosial ketenagakerjaan bagi petugas taman dan kebersihan.
  • Transformasi Digital Layanan Publik
    Penguatan akses internet dan pembangunan aplikasi “Bombana Satu Peta” sebagai langkah menuju digitalisasi tata kelola daerah.
  • Hilirisasi Pertanian, Peternakan, dan Perikanan
    Pendampingan pelaku UMKM, pelatihan perizinan berusaha, serta forum koordinasi dengan kelompok tani, nelayan, dan peternak.
  • Program Rehabilitasi Sosial dan Bantuan Pendidikan
    Termasuk pelaksanaan Festival Tua Moronene, yang menjadi ruang pelestarian budaya dan jati diri daerah.
Ketgam: Momentum ketika Bupati Bombana mengeluarkan surat edaran agar seluruh ASN lingkup Pemkab Bombana, Pemerintah Kecamatan dan desa wajib menjalankan ibadah sholat zuhur dan ashar di jam kerja. Sebuah ajakan untuk meningkatkan nilai-nilai spritual.

Dari Istana Negara ke Lorong-Lorong Desa

Semua ini baru permulaan. Visi besar “Kota Rapi, Desa Mandiri, ekonomi berdaya saing” mulai dijalankan bukan dari pidato-pidato megah, melainkan dari lampu taman, selokan bersih, jalan yang dicat ulang, dan wajah anak-anak yang tersenyum dalam festival keagamaan.

Burhanuddin dan Ahmad Yani membuktikan bahwa pemerintahan yang kuat adalah yang dekat dengan rakyat. Di bawah kepemimpinan mereka, Bombana bukan hanya bergerak, tapi sedang membangun lompatan peradaban, mulai dari pinggir ke pusat, dari diam ke dinamis, dari janji ke bukti.

Ketgam: Bupati dan Wakil Bupati Bombana tampak begitu solid dalam membangun daerah. Tangan mereka bergenggam erat saat melakukan kunjungan kerja di Pulau Kabaena, pada bulan April 2025 lalu.

Dalam momentum ekspose evaluasi 100 hari kerja di Alun-alun Masjid Agung Nurul Iman, Kecamatan Rumbia, Bupati Bombana Ir. H. Burhanuddin menyampaikan apresiasi mendalam kepada berbagai pihak yang telah bekerja bersama membangun daerah. Ia menyebut bahwa pencapaian yang diraih bukan hasil kerja individu, melainkan buah kolaborasi seluruh elemen pemerintahan dan masyarakat.

“Apa yang kita capai dalam 100 hari ini bukan kerja saya dan Pak Ahmad Yani saja. Tetapi ini adalah kerja-kerja tim yang saudara-saudara abdikan untuk Kabupaten Bombana,” tegas Burhanuddin.

Ketgam: Wakil Bupati Bombana, Ahmad Yani, sosok mutiara terpendam yang selalu setia mendampingi dan mendukung penuh perjalanan Bupati, Ir. Burhanuddin dalam segala aktivitas. 

Selain mengapresiasi, Bupati juga menunjukkan sikap terbuka terhadap masukan dan mengakui masih adanya ruang untuk perbaikan dalam pelaksanaan program. Ia mengajak semua pihak untuk memberikan evaluasi secara jujur.

Ketgam: tatapan kompak pasangan Burhanuddin-Ahmad Yani dalam mendukung penuh asta cita Presiden RI, Prabowo Subianto dalam mengejar program swadembada pangan. Bupati dan Wakil Bupati bersama rombongan menggelar panen raya di Dusun Lababu, Desa Tinabite Kecamatan Lantari Jaya beberapa waktu lalu

“Malam hari ini saya minta kepada Bapak dan Ibu sekalian menilai, jika ada hal-hal yang belum sempat kami lakukan selama 100 hari ini, kami siap mendapatkan kritik, kami siap mendapatkan saran,” ajaknya.

Melengkapi pidato Bupati, Wakil Bupati Ahmad Yani turut menjelaskan pencapaian konkret selama 100 hari masa kerja. Sebanyak 23 program prioritas diklaim telah rampung 100 persen, yang terbagi ke dalam lima sektor utama:

Ketgam: Bupati Bombana meninjau langsung aktivitas aksi bersih-bersih di RTH. Aksi ini merupakan bagian dari program 100 hati kerja dengan tema “Bombana Bersih Wonuaku.”

1. Penataan Kota & Kawasan:
Meliputi penataan Taman Gerbang Ibu Kota, pembinaan RTH, penataan bantaran sungai di RTH Rumiah, pemasangan lampu taman, gerakan pasar bersih Wonohaku, pengaspalan jalan di Pasar Taduhang Pacing, hingga penertiban Pasar Sore Pasar Tumpah. Selain itu, dilakukan pembersihan drainase, pemasangan papan informasi garis sempadan pantai/sungai/jalan, serta perawatan dan pemasangan lampu jalan.

2. Infrastruktur & Ekonomi:
Di sektor ini, pembangunan jalan usaha tani telah dilakukan di 12 kecamatan. Pendampingan usaha mikro juga diberikan kepada 30 pelaku UMKM untuk pengurusan NIB, PIR, dan sertifikasi halal. Upaya pengendalian inflasi dilakukan melalui pasar murah di tujuh titik, serta optimalisasi Rumah Potong Hewan sebagai bagian dari dukungan terhadap produk halal UMKM.

Ketgam: Program pemeriksaan kesehatan gratis dan KB gratis di Pulau Kabaena

3. Kesehatan & Sosial:
Pemeriksaan kesehatan gratis telah menjangkau 8.135 orang di 22 kecamatan. Upaya penurunan stunting dan gizi buruk dilakukan melalui pemberian nutrisi dan penanganan kasus. Bantuan modal usaha sebesar Rp 5 juta per KK disalurkan kepada warga tidak mampu, disertai pemberian seragam sekolah, olahraga, dan pramuka sebanyak 600 piece.

Ketgam: Tampak sosok Bupati Bombana yang tampil begitu akrab dengan anak-anak soleh di Kabupaten Bombana

4. Pendidikan & Budaya:
Program di sektor ini meliputi penyelenggaraan Festival Tuamorun (Tari Kolosal, Prosesi Adatulea, Merusoi), MoU dengan pondok pesantren untuk mencetak penghafal 30 Juz, turnamen olahraga antarpelajar, peluncuran program makan bergizi gratis untuk anak sekolah, Safari Ramadhan, dan Festival Anak Soleh-Soleh yang diikuti 154 peserta.

5. Tata Kelola & Teknologi:
Pemerintah telah meluncurkan aplikasi “Bombana Satu Peta” sebagai sistem basis data geospasial terpadu, serta memasang layanan internet di tiga titik blank spot (Pulau Kabaena, RSUD Tanduale, dan Kecamatan Mataosu). Di samping itu, dilakukan penertiban aset kendaraan roda empat, evaluasi dan penyehatan BUMD, identifikasi lokasi TPA di Kabaena, pelaksanaan nikah massal, pembentukan Pusat Bantuan Hukum Daerah, penyusunan Raperda, serta pengukuhan pengurus Kontak Tani Nelayan Andalan.

Ketgam: Bupati Bombana menyerahkan pakaian pramuka gratis ke puluhan siswa di Kabupaten Bombana.

Di puncak program 100 hari kerja Bupati dan Wakil Bupati, Pemkab Bombana menyelenggarakan kegiatan kemah kolosal bertajuk Kemah Bakti Berani 2025. Ajang ini benar-benar menjadi momentum menyatukan perbedaan, menghilangkan embel-embel jabatan. Mulai dari Bupati-Wakil Bupati, Kepala OPD, guru dan siswa dikumpulkan dalam satu ruang, yaitu di taman RTH Bombana.

Melalui aksi Pramuka, semua elemen menyatu, berbagi ilmu, kasih, kebahagiaan melalui serangkaian event, seperti pembelajaran karakter, kesehatan gratis, festival budaya tua moronene, pameran UMKM dan sebagainya. Semua itu diinisiasi oleh 11 perangkat daerah yang berkolaborasi hingga memasuki kegiatan ekspose 100 hari kerja.

Sejatinya, dalam tulisan ini belum sepenuhnya menjelaskan tentang sentuhan-sentuhan kecil pasangan Bupati-wakil bupati untuk warganya. Masih terdapat banyak aksi mereka yang luput dari pandangan mata publik yang bersifat santunan. Sebab, kebaikan tak mesti harus diumbar ke publik demi mencapai pahala yang sempurna, diantaranya ialah santunan untuk pembangunan masjid dan pemberian tali asih bagi warga yang terdampak bencana seperti korban puting beliung.

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *