Scroll untuk baca artikel
       
WisataBirokrasi

Wisata Tangkeno Tak Terurus, Bupati Bombana: “Saya Punya Komitmen Membangun Potensi Ini”

202
×

Wisata Tangkeno Tak Terurus, Bupati Bombana: “Saya Punya Komitmen Membangun Potensi Ini”

Sebarkan artikel ini

Kabaena, Infobombana.id – Kabut senja yang menggulung pelataran Desa Wisata Tangkeno tampaknya tak hanya membawa hawa dingin, tetapi menyimpan sinyal kuat akan kelalaian. Rumput liar mulai menjulur, villa-villa yang dulu megah kini tampak letih, dan gelap malam merayap tanpa perlawanan cahaya. Di tengah pemandangan yang nyaris mistis itu, Bupati Bombana, Ir. H. Burhanuddin, M.Si, hadir pada Kamis (10/4/2025).

Ditempat itu, Bupati menyaksikan langsung bagaimana ikon wisata itu mulai kehilangan pesonanya.

Tak sendiri, Bupati Burhanuddin duduk di tepi pelataran menikmati kudapan gurih bersama Wakil Bupati Bombana, Ahmad Yani. Mereka ditemani Plt. Sekda Bombana, dr. H. Sunandar dan rombongan kadis, mulai dari Kepala Dinas PU Sofian Baco, Kadis Pariwisata Anisa Sri Prihatin, Kadis Perhubungan Ramsi Rafiu, serta jajaran OPD lainnya, termasuk Kepala Desa Tangkeno, Kasman Lanota. Bupati dan Wakil Bupati juga tampak ditemani para istri tercinta, Hj. Fatmawati Kasim Marewa, dan Heny R Rahman.

Di tempat itu, mereka tampak serius membahas kondisi Tangkeno, yang dulunya ramai oleh Festival Budaya, kini menyisakan wajah yang nyaris kumuh yang mengusik mata.

Rumput liar mengintai dari tiap sudut pelataran. Villa-villa yang menelan anggaran besar berdiri lesu, nyaris tanpa sentuhan perawatan. Aroma mistis bukan hanya datang dari cerita rakyat, tetapi nyata terasa saat kabut malam turun dan lampu-lampu tak kunjung menyala.

“Jadi, hari ini saya datang melihat dan merencanakan, jadi saya punya komitmen untuk membangun potensi pariwisata yang ada di Tangkeno, karena ini sudah masuk ikon Kabupaten Bombana dan telah masuk jadwal nasional,” ujar Bupati dengan nada serius.

Ketgam: Momen keakraban Bupati dan Wakil Bupati Bombana terjalin begitu kuat di Pelataran Desa Wisata Tangkeno Negeri Di Awan, Kabaena Tengah, (FOTO: INFOBOMBANA. ID)

Ia pun berharap, Tangkeno kembali bersinar lewat helatan Festival Budaya tahun ini. “Mudah-mudahan tahun ini bisa berjalan Festival Budaya, dan kita akan benahi tempat ini dengan baik,” tambahnya.

Dari sudut pelataran, suara keluhan lain datang dari seorang pengunjung. Tak ingin namanya disebut, pria itu menyampaikan keresahannya. Ia harus membayar lima ribu rupiah untuk masuk kawasan wisata yang tak sepadan dengan kenyamanan.

“Di sini, kita agak takut juga kalau sudah menjelang magrib, jadi lebih baik kita pulang, apalagi lampunya yang tidak menyala. Jadi saran kami tempat ini harus selalu diperhatikan agar memberikan kenyamanan bagi penikmat wisata,” ungkapnya, lirih.

Ia menduga, pelataran wisata Tangkeno mulai kumuh lantaran kegiatan Festival Budaya yang dihelat tiap tahun, malah absen di tahun 2024.

“Mungkin saja tempat ini menjadi gelap dan rumput sudah mulai tinggi karena tahun 2024 lalu, jamannya pak Pj. Edy Suharmanto, tidak digelar kegiatan festival, makanya jadi seperti ini,” katanya.

Menanggapi hal tersebut, Kepala Dinas Perhubungan Bombana, Ramsi Rafiu menjelaskan bahwa persoalan gelapnya kawasan bukan karena infrastruktur tak tersedia.

“Sudah ada meteran listrik yang disiapkan, hanya tidak diisikan pulsa makanya gelap,” cetus Ramsi Rafiu.

Kunjungan Bupati hari itu tak hanya menampakkan realitas, tapi juga memantik janji perubahan. Harapannya, Tangkeno tak lagi jadi simbol yang dibiarkan redup, tetapi bangkit menjadi destinasi yang benar-benar layak dibanggakan.

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

error: Content is protected !!