Scroll untuk baca artikel
       
HeadlineKesehatanPendidikan

Aroma Makanan Bergizi Gagal Jadi Cita Rasa di SDN 33 Bombana

25
×

Aroma Makanan Bergizi Gagal Jadi Cita Rasa di SDN 33 Bombana

Sebarkan artikel ini

Rumbia, Infobombana.id Niat baik tak selalu berujung manis. Program Makanan Bergizi Gratis (MBG) yang dirancang untuk menyehatkan siswa, justru menebar kepanikan di SDN 33 Kasipute, Kabupaten Bombana. Sejumlah siswa dilaporkan mual dan muntah usai menyantap menu MBG pada Rabu (23/04/25).

Ironisnya, di tengah semangat pemerintah menyehatkan generasi muda, “ayam bergizi” yang disuguhkan malah membuat perut-perut kecil bergolak. Video yang beredar menunjukkan siswa berhamburan keluar kelas, sebagian memuntahkan makanan. Terdengar pula suara panik dan seruan guru agar makanan segera disingkirkan.

Kepala SDN 33 Kasipute, Santi Djamal, membenarkan kejadian itu. Ia mengatakan, Dinas Kesehatan dan Badan Gizi sudah turun langsung melakukan pemeriksaan.
“Sudah ada dari Dinas Kesehatan dan Badan Gizi yang mengecek langsung,” ujarnya saat ditemui wartawan. Namun, ia belum bisa memastikan jumlah siswa yang terdampak.

Sementara itu, Kepala Satuan Pelayanan Pemenuhan Gizi (KA-SPPG) MBG Bombana, Riska Purnamasari, menduga aroma bumbu penyedap menjadi pemicu rasa mual. Ia juga menyebut adanya kemungkinan kesalahan teknis dalam penyimpanan bahan makanan.
“Itu bau dari proses marinasi bumbu penyedap daging yang cukup tajam, sehingga bisa memicu mual,” jelasnya.

Namun, pernyataan Riska sedikit berbeda dengan versi penyedia makanan. Ketua Yayasan Darul Ilham Nusantara Bombana, Krisin, bersikeras bahwa makanan tidak benar-benar dikonsumsi siswa, melainkan hanya terpapar baunya.
“Anak-anak kelas satu sampai tiga tidak makan ayamnya karena baunya. Jadi bukan karena makanannya, tapi karena aromanya yang menyengat,” katanya.

Menurut Krisin, proses pemindahan makanan dari freezer ke chiller demi efisiensi logistik justru memicu munculnya aroma menyengat tersebut.

Namun kesaksian siswa menampik klaim bahwa makanan tidak dimakan.
“Saya makan ayamnya, tapi cuma sedikit karena baunya tidak enak. Habis itu saya muntah,” ujar seorang siswa.

Dalam video lain yang beredar di media sosial, terdengar suara guru memperingatkan murid-muridnya:
“Simpan saja kembali di tempatnya, jangan dimakan ayamnya. Biar juga di kelasku, muntah-muntah anak-anak,” katanya.

Seorang wali murid berinisial M (43) juga membenarkan bahwa makanan tersebut berasal dari program MBG. Keponakannya turut mengalami mual dan muntah setelah mencicipi hidangan itu.

Dinas Kesehatan Ambil Sampel, Evaluasi Menyeluruh Disiapkan

Hingga kini, Kepala Dinas Kesehatan Bombana belum mengeluarkan pernyataan resmi. Namun, timnya telah mengambil sampel makanan untuk diuji lebih lanjut. Pemerintah daerah menyatakan akan melakukan evaluasi menyeluruh, mulai dari sistem penyimpanan, pengolahan, hingga distribusi makanan MBG ke sekolah-sekolah.

Polisi Turun Tangan, Meski Belum Ada Laporan Resmi

Kapolres Bombana, melalui Kasat Reskrim Iptu Yudha Febry Widanarko, menyatakan bahwa meski belum ada laporan resmi masuk, pihaknya telah menurunkan tim penyidik ke lokasi.
“Kami sudah menurunkan anggota ke TKP untuk melakukan penyelidikan,” tegasnya.

Saat ini, polisi masih mengumpulkan bukti dan memeriksa saksi, termasuk pihak sekolah dan penyedia makanan.

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

error: Content is protected !!