Scroll untuk baca artikel
       
WisataAdvertorialBirokrasi

Tari Lulo Alu, Jejak Bunyi Alu dari Tokotua Siap Menggema di HUT Sultra Ke-61

122
×

Tari Lulo Alu, Jejak Bunyi Alu dari Tokotua Siap Menggema di HUT Sultra Ke-61

Sebarkan artikel ini
Ketgam: Persembahan Tari Lulo Alu dari para pelajar SD di Pulau Kabaena, dalam rangka kunjungan kerja Bupati dan Wakil Bupati Bombana, di Desa Rahadopi, Kecamatan Kabaena. 

Rumbia, Infobombana.id – Jejak budaya dari tanah Kabaena akan kembali menggaung di panggung kehormatan. Pemerintah Kabupaten Bombana resmi menetapkan Tari Lulo Alu, tarian tradisional asal Tokotua, Pulau Kabaena, sebagai pertunjukan utama dalam perayaan Hari Ulang Tahun (HUT) ke-61 Provinsi Sulawesi Tenggara (Sultra) yang akan digelar di Kabupaten Kolaka, 24–27 April 2025.

Keputusan ini diambil dalam rapat resmi yang dipimpin langsung oleh Bupati Bombana, Ir. H. Burhanuddin, M. Si pada Minggu (20/4/2025), bertempat di Aula Rapat Bupati. Rapat dihadiri oleh Wakil Bupati Ahmad Yani, Penjabat Sekda dr. H. Sunandar, para asisten, staf ahli, serta jajaran kepala OPD dan pejabat Pemkab lainnya.

Ketgam: Bupati dan Wakil Bupati Bombana Bombana, Ir. H. Burhanuddin, M. Si dan Ahmad Yani, S. Pd., M. Si memimpin rapat persiapan dalam rangka memeriahkan pelaksanaan HUT Sultra ke-61

Kepala Dinas Pariwisata, Pemuda dan Olahraga Bombana, Anisa Sri Prihatin, S.Sos., M.Si., menyebut bahwa kehadiran Tari Lulo Alu dalam perayaan HUT Sultra adalah bentuk nyata pelestarian identitas budaya lokal yang sarat makna.

“Bombana memilih tari tradisional Lulo Alu asal Tokotua, Pulau Kabaena, sebagai representasi daerah dalam HUT Sultra ke-61,” ujar Anisa saat dikonfirmasi, Selasa (22/4/2025).

Anisa menjelaskan bahwa Tari Lulo Alu menjadi refleksi kebersamaan masyarakat agraris di Kabaena yang digambarkan melalui gerakan ritmis menyerupai aktivitas menumbuk padi menggunakan alu. Bunyi-bunyian dari kayu dan hentakan kaki berpadu menjadi harmoni yang menyatu dengan semangat gotong royong.

“Tarian ini adalah simbol persatuan, kerja keras, dan penghormatan terhadap hasil bumi. Lulo Alu punya segalanya. Ia merepresentasikan siapa kita sebenarnya,” tambah Anisa.

Anisa menambahkan bahwa Tari Lulo Alu bukan pendatang baru di panggung besar. Ia pernah menorehkan jejak di Istana Negara sebagai bagian dari perhelatan budaya nasional. Kini, di ajang Harmony Sultra 2025, Lulo Alu kembali dipercaya untuk membawa pesan, bahwa Bombana, lewat Kabaena, punya cerita budaya yang terus dilestarikan.

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

error: Content is protected !!