
Rumbia, Infobombana.id – Pemerintah Kabupaten Bombana mulai menajamkan langkah untuk menjadi tuan rumah Pekan Olahraga Provinsi (Porprov) Sulawesi Tenggara tahun 2026. Bupati Bombana, Ir. H. Burhanuddin, M.Si, memastikan persiapan tidak hanya sebatas pembangunan sarana olahraga, tetapi juga menyentuh kesiapan atlet yang bakal bertanding.
“Kami sudah siapkan. Jadi, kami punya kompleks olahraga di sekitar Tugu Munajah sudah hampir rampung dan siap digunakan. Semua perencanaan untuk venue-venue yang baru itu kita sudah anggarkan di tahun 2025 ini,” kata Bupati Bombana usai memimpin upacara Hari Kesaktian Pancasila, Rabu (1/10/2025).
Bupati melanjutkan bahwa saat ini, lahan yang tersedia sekitar 7 hektare, dan sedang diupayakan tambahan kurang lebih 4 hektare melalui negosiasi dengan pemilik lahan. Dengan luas tersebut, kompleks olahraga ini bisa menampung lebih dari 10 cabang olahraga yang akan bertanding di lokasi tersebut.
Di samping itu, Pemerintah daerah juga mengantisipasi isu keterbatasan lahan parkir yang sebelumnya disorot publik. Menurut Burhanuddin, sejumlah pembangunan tambahan sudah masuk dalam APBD Perubahan 2025. “Tamu dalam jumlah besar sudah kami perhitungkan. Kami optimistis fasilitas yang ada sangat memadai, dan Bombana insya Allah menjadi daerah yang paling siap menyambut Porprov,” ujar Burhanuddin yang juga menjabat sebagai Ketua KONI Kabupaten Bombana Periode 2025-2029.
Di level provinsi, langkah Bombana akan ditentukan oleh evaluasi tim khusus yang dibentuk Gubernur Sultra pada Oktober ini. “Hasilnya akan dilaporkan, dan insya Allah pada akhir Oktober atau awal November Gubernur akan meninjau langsung. Dengan begitu, peluang Bombana menjadi tuan rumah Porprov sangat besar, dan kami yakin hal ini bisa terwujud,” ucapnya.
Tak hanya infrastruktur, persiapan atlet juga menjadi sorotan. Pemkab Bombana mulai menggelar seleksi cabang olahraga, termasuk pertandingan sepak bola di tiga zona: Poleang, Rumbia, dan Kabaena. Final akan dipusatkan di Stadion Rumbia.
“Saat ini terdata sekitar 30–40 cabor, namun dari informasi KONI Provinsi jumlahnya bisa mencapai 52. Nantinya akan diseleksi kembali, sebab jika peserta suatu cabor kurang dari 8 kabupaten/kota, maka tidak dipertandingkan,” pungkasnya.