
Rumbia Infobombana.id – Wakil Bupati Bombana, Ahmad Yani, S.Pd., M.Si., menegur keras aparatur pelayanan administrasi kependudukan yang dinilai masih lalai menjaga ketertiban pelaporan data. Teguran itu disampaikan saat membuka Bimbingan Teknis Pelayanan Pendaftaran Kependudukan dan Pencatatan Sipil 2025 di Aula Bappeda Bombana, Kamis (4/12/2025).
Dalam forum yang dihadiri para petugas pengelola administrasi kependudukan dari seluruh kecamatan itu, Ahmad Yani menyoroti persoalan klasik yang terus berulang: ketidaktertiban laporan dasar dan lambannya pembaruan data kependudukan. Kondisi ini dinilai berdampak langsung pada kualitas layanan publik yang terhubung dalam sistem nasional.
“Persoalan administrasi kependudukan hampir setiap tahun selalu muncul. Banyak kekurangan data yang akhirnya Capil yang disalahkan, padahal persoalannya sering berawal dari ketidaktertiban pelaporan,” ujarnya.

Salah satu contoh paling nyata dari ketidakakuratan data, kata Yani, terlihat pada sistem BPJS yang masih membebankan pembayaran iuran kepada warga yang sebenarnya sudah meninggal. Masalah ini terjadi karena data kependudukan di tingkat daerah tidak diperbarui secara cepat.
“Saat ini kita masih menemukan pembayaran BPJS atas nama orang yang sudah meninggal. Ini terjadi karena data dasar tidak dilaporkan dengan lengkap. Jika pelaporan tertib, maka data Capil juga otomatis akurat,” jelasnya.
Ahmad Yani juga mengingatkan aparatur sipil negara agar tidak gagap teknologi di tengah pergeseran paradigma layanan publik, terutama ketika generasi penerima layanan kini didominasi Gen Z dan Gen Alpha.
“Kita memasuki era Gen Z dan Gen Alpha, generasi yang cara berpikirnya berbeda. Data adalah dasar dari kebenaran yang mereka lihat. Karena itu kita harus memastikan data itu valid,” tegasnya.
Olehnya itu, Pemkab Bombana berharap pelaksanaan bimtek ini menjadi ruang konsolidasi sekaligus peningkatan kompetensi aparatur Dinas Dukcapil dan operator di wilayah. Pemerintah daerah menilai perbaikan kualitas layanan kependudukan hanya dapat dicapai melalui sumber daya yang terlatih, disiplin, dan mampu beradaptasi dengan sistem digital yang terus berkembang.
Ahmad Yani menutup sambutannya dengan pesan agar seluruh aparatur memperbaiki tata kelola pelaporan data mulai dari tingkat desa.
Sumber:PPID Kabupaten Bombana
https://www.ppid.bombanakab.go.id/page-news-detail?q=buka-bimtek-pelayanan-dukcapil-wabup-bombana-tekankan-pentingnya-validitas-data&fbclid=IwZXh0bgNhZW0CMTEAc3J0YwZhcHBfaWQPMjc1MjU0NjkyNTk4Mjc5AAEeTjjMIBGlF0O496sDZY2_eF1bIaUax_8vtc3EfspSiZ5Dkm3xIKosGkWva_4_aem_9mgFkjdhjVoQKIGj8AtHBQ














