Scroll untuk baca artikel
       
InspirasiBerandaSosial

Berbagi di Jumat Berkah, Sosok Fatmawati dan Hati yang Menyentuh Langit

114
×

Berbagi di Jumat Berkah, Sosok Fatmawati dan Hati yang Menyentuh Langit

Sebarkan artikel ini

Inspirasi, infobombana. Id Pagi itu, Jumat (10/1/2025), mentari belum sepenuhnya memanjat langit. Udara masih menyimpan dingin sisa malam, namun langkah-langkah kecil jamaah sudah memenuhi halaman masjid. Di antara hiruk pikuk doa dan dzikir, tampak sebuah kendaraan roda empat berwarna hitam tengah dikerumuni jamaah yang baru saja beranjak keluar dari khusyuknya ibadah.

Kerumunan jamaah tampak berebutan bingkisan makanan, tepat di depan Masjid Baaburrahman, Kecamatan Rumbia, Kabupaten Bombana. Di sana, berdiri seorang wanita sederhana bernama Fatmawati. Ternyata, ia telah menunggu para jamaah keluar dan hendak membagikan ratusan bungkusan makanan yang memenuhi kendaraan yang ia gunakan. Setelah para jamaah mendekat, wanita itu ternyata adalah sosok istri dari sang bupati terpilih di Pilkada 2024 lalu, yaitu Burhanuddin.

Dengan tangan cekatan, ia membagi ratusan makanan yang dibungkus mengenakan cap dan masih hangat ke tangan-tangan para jamaah. Senyumnya tulus, ibarat mentari pagi yang menyelinap di sela-sela daun.

“Ini Jumat Berkah, Pak, Adik-adik, Semoga membawa manfaat,” ujarnya lirih setiap kali ia menyodorkan bungkusan.

Fatmawati bukanlah siapa-siapa di mata dunia. Ia bukan seorang tokoh besar atau pemilik kekayaan melimpah. Namun, bagi para jamaah di Masjid Baaburrahman, ia adalah malaikat tanpa sayap. Perempuan paruh baya itu telah membuat tradisi berbagi makanan setiap Jumat selama betahun-tahun yang lalu.

“Setiap Jumat, saya merasa Allah menguatkan tangan saya. Saya hanya ingin berbagi rezeki yang Allah titipkan. Dengan begini, semoga kita semua mendapatkan keberkahan,” ujar Fatmawati dengan mata yang berbinar.

Ia memulai kebiasaan ini dari pengalaman pribadinya. Pernah hidup dalam kekurangan, ia tahu betul seperti apa rasa lapar yang memukul tubuh saat tidak ada yang bisa dimakan.

Dengan masakan alakadarnya, ia memasak makanan yang dibagikan bersama rekanannya. Kadang nasi dengan lauk ayam goreng, kadang juga menggunakan lauk lain. Namun, bagi para jamaah yang menerimanya, makanan itu lebih dari sekadar pelepas lapar.

“Saya merasa makanan ini penuh berkah. Rasanya beda, ada doa di dalamnya, Terima kasih, Bu Fatma. Allah pasti membalas kebaikan Ibu,” kata seorang pria tua yang rutin melaksanakan salat jumat di masjid itu.

Pemandangan di Jumat pagi itu seolah menjadi pengingat bahwa dunia masih penuh dengan cinta. Tangan-tangan jamaah yang tampak lapar dan berebutan saat menerima nasi bungkus menandakan syukur yang mendalam.

Beberapa dari mereka terdiam dan menatap sosok Fatmawati, mungkin dihati mereka betkata ternyata masih ada orang baik, sebaik ini. Persoalannya bukan hanya karena perut yang akhirnya terisi, tetapi juga karena hati yang tersentuh.

“Ibu Fatmawati itu seperti ibu bagi kami,” kata Fatril, seorang pelajar sekolah dasar yang juga warga di Kelurahan Doule, Kecamatan Rumbia.

Di setiap hari Jumat, sosok Fatmawati memang telah dikenal kerap kali mengunjungi masjid-masjid yang ada di wilayah ibukota Bombana. Mulai dari masjid yang ada di Kecamatan Rumbia maupun Rumbia Tengah. Kehadirannya bukan hanya menghidupkan perut yang lapar, tetapi ia hadir membangkitkan harapan, seolah mengingatkan bahwa berbagi, betapa pun kecilnya, dapat menjadi sinar bagi yang tengah berada dalam gelap.

Dan pagi menjelang siang itu, ketika Fatmawati melangkah pulang setelah semua bungkusan habis, langit seolah tersenyum. Ia pergi dengan rasa leganya, membawa rasa syukur yang berlipat-lipat. Di antara doa-doa para jamaah, namanya terucap sebagai harapan agar kebaikannya dilipatgandakan.

Di tangan Fatmawati, Jumat Berkah bukan hanya nama. Ia menjelma menjadi kenyataan yang hangat, lembut, dan menenangkan. Sebuah kisah sederhana yang menggugah hati, mengingatkan kita bahwa kebahagiaan sejati ada pada memberi, bukan sekadar menerima.

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

error: Content is protected !!