HeadlineHUKUM

Bombana Digemparkan Penemuan Rangka Manusia di Sawah, Polisi Soroti Minimnya Laporan Kehilangan

63
×

Bombana Digemparkan Penemuan Rangka Manusia di Sawah, Polisi Soroti Minimnya Laporan Kehilangan

Sebarkan artikel ini

Runbia, Infobombana.id – Suasana Desa Kalaero, Kecamatan Lantari Jaya, Kabupaten Bombana, mendadak heboh setelah seorang warga menemukan rangka manusia di lahan sawah miliknya pada Senin (1/12/2025) sore.

Temuan ini langsung memantik perhatian publik, terutama karena identitas korban baru terungkap setelah keluarga mengenali pakaian terakhir yang melekat pada kerangka tersebut.

Kapolsek Lantari Jaya, Ipda Prasetyo Nento, mengatakan penemuan bermula saat pemilik lahan hendak menutup pematang sawah sekitar pukul 16.30 WITA. Ia melihat benda mencurigakan, lalu mendekat untuk memastikan. Beberapa detik kemudian, ia tertegun. Yang disangkanya sampah ternyata rangka manusia.

“Saksi langsung memberi tahu warga sekitar sebelum melaporkannya ke Polsek,” ujar Prasetyo dihubungi, Selasa (2/12/2025).

Polisi kemudian bergerak cepat. Kapolsek bersama personel mendatangi lokasi, mengamankan area, dan melakukan olah tempat kejadian perkara. Kerangka dievakuasi ke Puskesmas Lombakasi untuk pemeriksaan medis. Hasil visum luar menunjukkan tidak ada tanda kekerasan. Dokter memperkirakan korban telah meninggal sekitar dua pekan sebelumnya. Jenazah dipastikan berjenis kelamin perempuan.

Informasi penemuan ini cepat menyebar di masyarakat. Tak lama, keluarga dari Desa Langkowala datang ke lokasi setelah merasa ciri pakaian yang ditemukan mirip dengan anggota keluarga mereka yang hilang.

“Setelah dicocokkan dengan pakaian terakhir yang dikenakan, keluarga langsung mengenali identitasnya,” kata Prasetyo.

Korban ternyata seorang perempuan berusia sekitar 50 tahun yang diketahui memiliki gangguan ingatan. Ia kerap meninggalkan rumah seorang diri. Menariknya, keluarga mengaku tidak pernah melaporkan kehilangan secara resmi ke polisi. Informasi hilangnya korban hanya diumumkan melalui media sosial.

Situasi ini menjadi sorotan aparat. Minimnya laporan resmi membuat pencarian tidak pernah ditangani kepolisian.

“Seandainya ada laporan sejak awal, tentu kami bisa membantu melakukan pencarian lebih cepat,” ujar seorang penyidik yang enggan disebut namanya.

Dengan tidak ditemukannya indikasi kekerasan, polisi menyimpulkan korban kemungkinan besar tersesat hingga akhirnya meninggal di area persawahan. Jenazah telah dimakamkan pada Selasa siang.

Kasus ini kembali membuka diskusi soal pentingnya laporan kehilangan secara formal, terutama bagi keluarga yang memiliki anggota dengan risiko tinggi, seperti lansia atau penyandang gangguan daya ingat. Polisi mengimbau masyarakat untuk tidak hanya mengandalkan unggahan di media sosial ketika menghadapi kondisi serupa.

“Laporan resmi sangat menentukan. Itu yang memicu penanganan cepat,” kata Kapolsek.

Hingga kini, Polsek Lantari Jaya masih mengumpulkan keterangan tambahan, meski kuat dugaan kematian tidak melibatkan unsur kriminal.

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

error: Content is protected !!