BirokrasiHeadline

Bupati Bombana Murka, Lurah dan Camat Mangkir, Siap-Siap Dicopot

522
×

Bupati Bombana Murka, Lurah dan Camat Mangkir, Siap-Siap Dicopot

Sebarkan artikel ini

Runbia, Infobombana.id – Api kemarahan akhirnya menyala. Bupati Bombana, Ir. H. Burhanuddin, M.Si., tak lagi menahan diri. Dalam forum Konsultasi Publik RPJMD 2025-2026 yang digelar di Aula Tanduale, Selasa (24/6/2025), satu per satu jajaran birokrasi yang mangkir dari tugas dipermalukan secara terbuka. Lurah yang tidak hadir tanpa alasan langsung dinonaktifkan. Camat? Diberi sanksi keras yakni dicopot sementara selama satu bulan. Bila membandel, jabatan mereka akan dipermanenkan oleh pelaksana tugas.

“Saya ulangi. Yang tidak hadir tanpa izin, saya nonaktifkan! Jangan anggap ini seremoni. Kalau tidak serius, saya tinggalkan!” geram Bupati Bombana.

Pernyataan itu tak hanya tajam, tapi juga menyayat ego aparatur yang masih bermain-main di tengah tuntutan percepatan pembangunan. Di hadapan seluruh kepala OPD, camat, dan lurah yang hadir, Burhanuddin menumpahkan kekecewaannya terhadap mental malas dan sikap apatis sebagian pejabat.

“Kalau sudah ragu-ragu, tidak mampu ikuti percepatan yang saya dan wakil bupati jalankan, saya beri kesempatan… silakan mundur!” tegasnya

Forum RPJMD yang sejatinya menjadi ruang strategis perencanaan pembangunan justru dinodai oleh absennya sejumlah pemangku kepentingan tingkat bawah. Bagi Burhanuddin, ini bukan soal sepele, namun ini merupakan bentuk pelecehan terhadap mandat rakyat.

“Camat, lurah, kepala desa itu tangan-tangan pemerintah. Kalian bersentuhan langsung dengan masyarakat. Tapi di forum sepenting ini malah mangkir? Itu penghinaan terhadap amanat,” cetus Burhabuddin

Bupati juga menegaskan bahwa masyarakat tidak peduli dengan alasan teknis, mulai dari persoalan efisiensi, revisi anggaran, atau persoalan birokrasi. Rakyat hanya ingin satu, perubahan nyata dari pemerintahan baru.

“Masyarakat tidak mau tahu ada pemotongan anggaran, revisi program, atau kalian pusing mikir. Mereka hanya mau lihat: apakah ada perubahan atau tidak,” tandasnya

Ia menyindir keras para pejabat yang selama hampir empat bulan ini masih bersembunyi dalam mode wait and see.“Saya sudah beri waktu sejak kami dilantik. Saya minta kalian bergerak. Pikir out of the box! Jangan tunggu-tunggu lagi,” pintanya

Bupati juga menilai, terlalu banyak ASN yang nyaman duduk di zona abu-abu. Mereka tak lagi bekerja untuk rakyat, tapi menjaga jabatan.

“Kalau saudara-saudara saya tidak serius, saya mohon maaf. Saya tidak bisa ajak jalan bareng. Bombana butuh orang-orang berlari, bukan berjalan lamban,” ujarnya.

Burhanuddin juga menyentil lurah secara khusus. Menurutnya, sebagai pemimpin di wilayah perkotaan, lurah mestinya paling paham arah pembangunan. Namun justru mereka yang banyak abai.

Pernyataan Burhanuddin hari itu bukan saja soal amarah, namun Itu merupakan sebuah ultimatum. Momentum deklarasi perang terhadap mental birokrat setengah hati. Dan jika aba-aba itu tak segera ditanggapi, bisa dipastikan adanya perombakan besar-besaran.

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *