
Rumbia, Infobombana.id– Djawatan Angkutan Motor Republik Indonesia (DAMRI), salah satu perusahaan transportasi milik negara, kini resmi beroperasi di Bombana, Sulawesi Tenggara (Sultra). Hadirnya angkutan ini bahkan dilaunching usai pelaksanaan Upacara Hari Ulang Tahun (HUT) Kabupaten Bombana ke-21, pada Kamis (18/12/2024) lalu.
Dalam peresmian tersebut, angkutan Damri ini diharapkan dapat memberikan alternatif transportasi yang lebih aman dan nyaman bagi masyarakat. Namun, di sisi lain, hal ini juga menimbulkan kekhawatiran bagi para pengusaha angkutan swasta yang telah lama beroperasi di wilayah tersebut.
Dikabarkan, Damri hadir dengan armada bus modern yang dilengkapi dengan berbagai fasilitas, seperti Air Conditioner (AC) , kursi yang nyaman, dan jadwal keberangkatan yang teratur. Tarif yang ditawarkan juga kompetitif, bahkan cenderung jauh lebih murah dibandingkan angkutan swasta. Belum lagi dengan rencana penggunaan gratis untuk dua bulan kedepan yaitu Desember, Januari hingga memasuki Februari 2025.
Hadirnya Damri di daerah itu cukup menarik minat masyarakat yang menginginkan transportasi dengan kualitas yang lebih baik dan harga yang terjangkau.
Hal ini juga membuat para pengusaha angkutan swasta mengeluh. Mereka khawatir akan kehilangan penumpang dan pendapatan mereka akan menurun drastis. Atas peresmian itu, membuat para pengusaha angkutan swasta cukup kaget.
Pembahasan soal peresmian damri ini bahkan telah beredar di media sosial seperti di group WhatsApp, dan juga media lainnya. Salah satu pembahasan urgen terkait kehadiran Damri di Bombana adalah pemerintah yang minim melakukan sosialisasi untuk membahas pertimbangan dan bahkan pengaturan yang adil agar tak ada pihak yang dirugikan.
“Kami sudah lama berjuang untuk bertahan di tengah persaingan yang ketat. Kehadiran Damri dengan tarif murah tentu menjadi tantangan besar bagi kami,” ujar salah satu pengusaha angkutan swasta di Bombana.
Dari kebijakan pemerintah tersebut, para pengusaha angkutan swasta berharap pemerintah dapat memberikan solusi yang adil untuk semua pihak.
Jika dilihat dari sisi keuntungan, maka tentu saja masyarakat yang merasa senang. Sebab, Kehadiran Damri di Bombana membawa harapan baru bagi masyarakat untuk mendapatkan layanan transportasi yang lebih baik. Namun, di sisi lain, pemerintah perlu memperhatikan nasib para pengusaha angkutan swasta yang turut berperan dalam menyediakan layanan transportasi di daerah tersebut. Sinergi antara pemerintah, damri, dan pengusaha angkutan swasta diharapkan dapat menciptakan solusi terbaik bagi semua pihak.
Kepala Dinas Perhubungan Kabupaten Bombana, Ramsi, menyampaikan apresiasinya atas dukungan penuh dari Kementerian Perhubungan. Menurutnya, penguatan layanan transportasi darat ini merupakan langkah strategis untuk mendukung kelancaran perekonomian daerah.
“Transportasi adalah urat nadi perekonomian. Kehadiran Damri ini tidak hanya mempermudah mobilitas masyarakat, tetapi juga mempercepat distribusi barang dan jasa. Ini akan memberikan dampak positif terhadap pertumbuhan ekonomi masyarakat Bombana,” jelas Ramsi kepada awak media.

Sementata itu, Kepala Balai Pengelola Transpoftasi Darat (BPTD) Kelas II Sultra, Husni Mubarak melalui Kepala Cabang Jenderal Manager Perum Damri, Sadi menjelaskan bahwa pihaknya siap mengoperasikan angkutan bus damri untuk sejumlah rute seperti Bombana-Kota Kendari, dan Bombana Kolaka. Pengoperasiannya pula bahkan ditargetkan hingga lintas daerah melalui angkutan Feri seperti dari rute terminal Puuwatu, Kota Kendari- Pelabuhan Feri Kasipute menuju Kota Baubau.
“Untuk tahap awal, kami akan beroperasi dengan menggratiskan penumpang selama Desember hingga Januari, sambil kami melakukan sosialisasi dan juga melihat kemampuan masyarakat membayar, dan mungkin di bulan Februari baru kita akan mulai terapkan tarif, “ujar Sadi saat dikonfirmasi sejumlah awak media usai pelaksanaan upacara HUT Bombana ke-21.
Sadi menyebutkan kisaran tarif yang akan diterapkan di bulan Februari mendatang. Dikatakan, jika dilihat dari jangkauan kilomeeter seperti rute Kendari dan Bombana, maka pihaknya akan menerapkakn tarif Rp 50.000 hingga 60 ribu rupiah.
“Untuk penentuan tarif itukan kami melihat kilometer yang ada, dan kita akan melihat perbandingan dengan trayek-trayek yang ada, paling kalau awalnya sewa sampe 130 ribuan, kami hanya dikisaran 50 ribu hingga 60 ribu rupiah,” ucap Sadi.
Terkait kualitas armada lanjut Sadi, armada yang diturunkan memiliki kualitas terbaik, namun bukan bus baru. Begitupula dengan fasilitas yang ada seperti AC yang tentu saja dapat memberikan kenyamanan bagi penumpang.
Program ini juga lanjut dia, merupakan program angkutan perintis, yaitu kegiatan yang diusulkan oleh Pemkab Bombana ke Kementerian Perhubungan melalui BPTD kelas II Sultra.
“Pada prinsipnya kami hadir untuk memnfasilitasi masyarakat, karena selama ini untuk angkutan damri Kendari Bombana belum ada, dan memang tujuan kami adalah memudahkan masyarakat dari Kota Kendari ke Bombana,” ujarnya.