Rumbia, Infobombana.id – Anggota Komisi IX DPR RI H. Ahmad Safei berkunjung di Kabupaten Bombana dalam rangka mendorong percepatan Program Makan Bergizi Gratis (MBG). Kunjungan reses tersebut digelar dengan menggandeng Badan Gizi Nasional (BGN), melalui sosialisasi di Auditorium Tanduale, Kantor Bupati Bombana, Rabu (11/6/2025).
Kegiatan sosialisasi ini dibuka langsung oleh Wakil Bupati Bombana, Ahmad Yani, S. Pd., M. Si. Pertemuan ini turut dihadiri jajaran Forum Koordinasi Pimpinan Daerah (Forkopimda) Bombana, anggota DPRD, pejabat Organisasi Perangkat Daerah (OPD), perwakilan perbankan, camat se-Kabupaten Bombana, serta sejumlah pejabat teknis dari dinas terkait.
Dalam sambutannya, Ahmad Yani menekankan pentingnya keterlibatan lintas sektor demi keberhasilan program makan bergizi bagi anak-anak dan masyarakat. Ia menyerukan sinergi seluruh elemen, mulai dari dunia usaha, perbankan, hingga organisasi kepemudaan.
“Saya mengajak seluruh masyarakat untuk menanamkan pola makan sehat, memanfaatkan potensi pangan lokal, serta menciptakan lingkungan yang mendukung tumbuh kembang anak-anak kita,” kata Ahmad Yani.
Sementara itu, anggota DPR RI Dapil Sultra, Ahmad Safei, mengungkapkan bahwa program MBG merupakan inisiatif nasional yang langsung diarahkan Presiden Prabowo Subianto. Ia menyebut program ini menargetkan pembangunan 30.000 Sentra Pangan Gizi (SPG) setiap tahun, dengan dukungan anggaran mencapai Rp80 triliun.
“Namun di Sultra, dari target 230 dapur gizi yang direncanakan, baru 17 yang terealisasi. Ini jadi pekerjaan rumah besar bagi kita semua,” ujar Safei.
Ia juga mengajak pelaku usaha lokal untuk mengambil bagian dalam kemitraan program ini, baik dari sisi produksi bahan pangan bergizi maupun dukungan infrastruktur pendukung.
Dalam kesempatan yang sama, perwakilan Badan Gizi Nasional memaparkan visi program MBG yang mengacu pada pembangunan sumber daya manusia berkualitas menuju Indonesia Emas 2045. Program ini juga menjadi salah satu strategi utama pemerintah pusat dalam menanggulangi stunting dan memperbaiki kualitas gizi anak bangsa.
