KesehatanBirokrasiSosial

DPP-KB Bombana Dukung Aksi Cegah Stunting: Bersama Wujudkan Generasi Emas Bombana

6
×

DPP-KB Bombana Dukung Aksi Cegah Stunting: Bersama Wujudkan Generasi Emas Bombana

Sebarkan artikel ini

Rumbia, Infobombana.id – Di tengah komitmen nasional menekan angka stunting, Kabupaten Bombana tampil sebagai salah satu daerah yang paling progresif dalam menggerakkan kolaborasi lintas sektor. Selasa (1/7/2025) menjadi momentum penting ketika Dinas Sosial Kabupaten Bombana menggelar Gerakan Penyerahan Bantuan Penanganan Stunting di halaman Kantor Camat Lantari Jaya, sebuah langkah nyata yang memperlihatkan bahwa upaya melawan stunting bukan hanya wacana, melainkan kerja bersama yang terukur dan berkelanjutan.

Acara ini dipimpin langsung oleh Bupati Bombana, Ir. H. Burhanuddin, M.Si., serta dihadiri para kepala OPD, camat, kepala desa, tokoh masyarakat, dan tokoh adat. Suasana kegiatan mencerminkan semangat gotong royong yang menjadi ruh pembangunan di daerah berjuluk Tanah Emas Hijau itu.

Dalam sambutannya, Bupati Burhanuddin menegaskan bahwa penanganan stunting merupakan bentuk investasi jangka panjang untuk kualitas manusia Bombana.

“Kita tidak bisa bicara pembangunan tanpa memperhatikan kualitas generasi penerus. Karena itu, semua pihak harus terlibat — mulai dari pemerintah, masyarakat, hingga tokoh adat dan agama. Ini bukan hanya tugas satu dinas, tapi pekerjaan bersama,” tegas Burhanuddin.

Ia menambahkan, keberhasilan mencegah stunting akan sangat menentukan arah kemajuan daerah ke depan.

“Satu anak yang mengalami stunting hari ini bisa menjadi hambatan besar bagi pembangunan lima belas tahun mendatang. Maka, cegah stunting adalah langkah cerdas menyiapkan SDM unggul Bombana di masa depan,” ujarnya.

Sinergi Lintas Dinas, DPPKB di Garda Depan

Dalam kegiatan tersebut, Dinas Pengendalian Penduduk dan Keluarga Berencana (DPPKB) Kabupaten Bombana tampil sebagai salah satu motor penggerak utama. Hadir langsung di lokasi, Kepala DPPKB, Drs. H. Abdul Azis, M.Si., menyatakan komitmen lembaganya untuk berkolaborasi penuh dengan seluruh pihak dalam menekan angka stunting.

“Kami sangat mengapresiasi komitmen Pemerintah Kabupaten Bombana. DPPKB siap bersinergi dengan Dinas Sosial, Dinas Kesehatan, para kader KB, serta seluruh mitra strategis agar program ini benar-benar menyentuh keluarga yang membutuhkan,” ungkap Abdul Azis.

Menurutnya, stunting bukan sekadar persoalan gizi, melainkan cerminan dari kondisi sosial yang kompleks — mulai dari rendahnya edukasi keluarga, kemiskinan, hingga akses layanan kesehatan yang belum merata. Karena itu, solusi harus bersifat menyeluruh.

“Pola asuh keluarga, pola makan, sanitasi, hingga kesadaran orang tua semuanya harus dibenahi. Pendekatan kita bukan karitatif, tapi transformatif,” tambahnya.

Sebagai bentuk nyata, DPPKB telah mengintensifkan program strategis seperti penyuluhan kesehatan reproduksi, pelayanan KB gratis, penguatan PIK-R (Pusat Informasi dan Konseling Remaja), serta pembentukan kelompok Bina Keluarga Balita (BKB) yang menitikberatkan intervensi sejak usia dini. Program ini diyakini menjadi garda awal dalam menciptakan keluarga yang sadar gizi dan siap melahirkan generasi sehat.

Bantuan dan Edukasi: Dua Pilar Penguatan Keluarga

Kepala Dinas Sosial Bombana yang memimpin kegiatan ini menjelaskan, bantuan yang disalurkan mencakup paket makanan bergizi, susu, vitamin, serta perlengkapan kebersihan bagi anak dan ibu hamil. Semua diserahkan langsung kepada keluarga yang telah diverifikasi melalui Data Terpadu Kesejahteraan Sosial (DTKS) dan validasi lapangan.

“Kita tidak ingin bantuan sekadar simbol. Ini bentuk kepedulian nyata pemerintah daerah untuk menguatkan keluarga dari sisi gizi dan kesejahteraan,” tuturnya.

Selain penyaluran bantuan, kegiatan ini juga diisi dengan edukasi seputar 1.000 Hari Pertama Kehidupan (HPK) — fase krusial dalam tumbuh kembang anak. Para ibu diberikan pemahaman tentang pentingnya ASI eksklusif, gizi seimbang, serta peran aktif keluarga dalam mendampingi anak.

Menanam Harapan, Menuai Masa Depan

Upaya pencegahan stunting di Bombana kini bergerak dalam satu irama: sinergi lintas sektor dan partisipasi aktif masyarakat. Bukan lagi program jangka pendek, tetapi gerakan sosial yang menembus batas dinas dan jabatan.

Bupati Burhanuddin menegaskan, keberhasilan ini akan menjadi fondasi bagi terwujudnya Generasi Emas Bombana, generasi sehat, cerdas, dan produktif. Pemerintah meyakini, menurunkan angka stunting berarti membuka jalan menuju daerah yang lebih maju dan sejahtera.

‘“Mencegah stunting hari ini sama artinya dengan menyelamatkan masa depan Bombana. Generasi emas tidak lahir dari kebetulan, tapi dari kebijakan yang berpihak dan kerja bersama yang tidak pernah lelah,” pungkas Bupati.

Dengan semangat gotong royong yang menjadi ciri khas Bombana, langkah bersama ini meneguhkan pesan bahwa pembangunan sejati dimulai dari keluarga. Karena dari keluarga yang sehat, lahirlah masyarakat yang kuat, dan dari masyarakat yang kuat, terwujudlah masa depan daerah yang gemilang. (Adv)

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *