Kabaena, Infobombana.id – Pulau Kabaena di Kabupaten Bombana bukan sekadar gugusan daratan di tengah laut, melainkan simbol keteguhan pemerintah daerah dalam memastikan pelayanan publik menjangkau seluruh warga, tanpa terkecuali. Dalam semangat itulah, Dinas Pengendalian Penduduk dan Keluarga Berencana (DPPKB) Kabupaten Bombana menggelar pelayanan Keluarga Berencana (KB) gratis di dua titik strategis: Desa Batuawu, Kecamatan Kabaena Selatan, dan Desa Rahadopi, Kecamatan Kabaena, pada Rabu dan Kamis (9–10/4/ 2025).
Kegiatan yang berlangsung dua hari ini menjadi salah satu bentuk dukungan konkret terhadap program 100 hari kerja Bupati dan Wakil Bupati Bombana, Ir. H. Burhanuddin, M.Si., dan Ahmad Yani, S.Pd., M.Si. Dengan menggandeng enam kepala UPTD Balai Penyuluh KB, para penyuluh lapangan (PKB dan PLKB), serta seluruh tenaga PPPK di wilayah Kabaena, pelayanan ini menyentuh masyarakat secara langsung—dari rumah ke rumah, dari dusun ke dusun.

Bagi Kepala DPPKB Bombana, Drs. H. Abdul Azis, M.Si., kegiatan ini bukan sekadar rutinitas administratif, melainkan bentuk nyata pengabdian. “Kami dari DPPKB Bombana hadir langsung di tengah masyarakat Kabaena untuk memberikan pelayanan KB gratis yang optimal. Ini adalah bentuk dukungan kami terhadap program 100 hari kerja Bapak Bupati dan Wakil Bupati Bombana. Lebih dari itu, ini adalah bagian dari upaya bersama membangun keluarga yang sehat dan berkualitas,” ujarnya dengan nada penuh semangat.
Abdul Azis menegaskan bahwa pelayanan seperti ini penting bagi wilayah kepulauan yang selama ini sering menghadapi keterbatasan akses. Dengan pendekatan yang humanis dan langsung menyapa masyarakat, DPPKB ingin memastikan bahwa tak ada satu pun warga yang tertinggal dalam akses terhadap kesehatan reproduksi dan perencanaan keluarga.

Kehadiran Bupati Burhanuddin dan Wakil Bupati Ahmad Yani di lokasi kegiatan menjadi bukti dukungan penuh pemerintah daerah terhadap program ini. Keduanya meninjau langsung jalannya pelayanan, berdialog dengan warga, dan memberi apresiasi kepada para tenaga penyuluh yang bekerja di lapangan.
“Kami sangat mengapresiasi kerja keras DPPKB dan seluruh jajaran di lapangan. Pelayanan seperti ini sangat dibutuhkan oleh masyarakat, khususnya di wilayah kepulauan. Kami akan terus hadir bersama masyarakat, memastikan bahwa program kerja kami benar-benar menyentuh dan bermanfaat,” kata Bupati Burhanuddin di sela-sela kunjungan.

Dalam kunjungan itu, suasana tampak akrab. Bupati dan wakilnya menyapa ibu-ibu yang sedang menunggu giliran pelayanan, mendengarkan aspirasi warga, serta memotivasi petugas agar terus bekerja dengan hati. Di bawah terik matahari pesisir, interaksi itu menghadirkan pemandangan yang jarang: jarak antara pemimpin dan rakyat seakan melebur dalam semangat pelayanan.
Warga setempat pun menyambut kegiatan ini dengan antusias. Di tengah tantangan geografis dan keterbatasan fasilitas kesehatan, kehadiran tim DPPKB dirasakan sebagai kelegaan besar. “Terima kasih sudah datang jauh-jauh memberikan pelayanan di desa kami. Kami sangat terbantu, apalagi semua dilakukan secara gratis dan langsung oleh petugas yang ramah,” ujar seorang ibu rumah tangga di Desa Rahadopi.

Bagi banyak warga, program ini bukan sekadar soal alat kontrasepsi atau penyuluhan semata, tetapi simbol kepedulian negara terhadap mereka yang tinggal di pelosok. Pelayanan KB gratis ini juga sekaligus menjadi momentum meningkatkan kesadaran masyarakat akan pentingnya perencanaan keluarga dan kesehatan reproduksi yang berkelanjutan.
Abdul Azis menambahkan bahwa DPPKB Bombana akan terus memperluas cakupan pelayanan hingga ke desa-desa terpencil di seluruh kecamatan. Pendekatan aktif—turun langsung ke lapangan—menjadi kunci agar semua warga, tanpa memandang lokasi atau kondisi sosial, bisa menikmati hak yang sama dalam layanan publik.
Program serupa, katanya, akan terus digelar secara berkala di berbagai wilayah Kabupaten Bombana. Pemerintah menargetkan pemerataan layanan KB dan edukasi perencanaan keluarga sebagai bagian dari pembangunan manusia yang sehat, sejahtera, dan berdaya saing tinggi.
Bagi masyarakat Kabaena, dua hari pelayanan ini bukan hanya tentang KB, tetapi juga tentang kehadiran pemerintah yang benar-benar hadir, melihat, dan mendengar. Sebuah langkah kecil di pulau terpencil yang mencerminkan komitmen besar: menghadirkan keadilan pelayanan hingga ke ujung negeri. (Adv)














