Rumbia, Infobombana.id – Pemeriksaan kepatuhan terhadap pengelolaan lingkungan hidup di Kabupaten Bombana resmi memasuki tahap akhir. Badan Pemeriksa Keuangan (BPK) Perwakilan Sulawesi Tenggara menutup rangkaian pemeriksaan 25 hari dengan menggelar Exit Meeting di Ruang Rapat Measa Laro, Kantor Bupati Bombana, Jumat (12/9/ 2025).
Wakil Bupati Bombana, Ahmad Yani, S.Pd., M.Si, memimpin langsung pertemuan tersebut. Ia menegaskan bahwa persoalan lingkungan tidak bisa dilepaskan dari aktivitas usaha, khususnya pertambangan yang marak di Bombana.
“Kami berharap hasil pemeriksaan ini dapat menjadi masukan berharga untuk memperbaiki tata kelola, sekaligus memastikan bahwa aktivitas pertambangan berjalan sesuai aturan dan tetap memperhatikan aspek lingkungan hidup,” kata Ahmad Yani.
Ia juga menekankan pentingnya keterbukaan dan sinergi seluruh pihak dalam mendukung proses pemeriksaan. Menurutnya, tata kelola lingkungan yang baik bukan hanya melindungi ekosistem, tetapi juga memberi manfaat langsung bagi masyarakat.
Dalam Exit Meeting itu hadir pula Pj. Sekretaris Daerah Bombana, Ketua Tim BPK Sultra, serta sejumlah pimpinan perangkat daerah. Kehadiran mereka, kata Ahmad Yani, menunjukkan komitmen bersama untuk menegakkan prinsip kepatuhan dan akuntabilitas.
Pemeriksaan BPK mencakup wawancara hingga pengecekan fisik lapangan terhadap aktivitas pertambangan. Pemerintah Kabupaten Bombana menegaskan akan menindaklanjuti rekomendasi BPK, sejalan dengan visi kepala daerah untuk membangun tata kelola pemerintahan yang transparan dan berwawasan lingkungan.
