BeritaBirokrasiEkobis

Inovasi Budidaya Ikan di Ruang Publik, Pemkab Bombana Tebar 3.000 Ekor Bandeng di Kolam Retensi

9
×

Inovasi Budidaya Ikan di Ruang Publik, Pemkab Bombana Tebar 3.000 Ekor Bandeng di Kolam Retensi

Sebarkan artikel ini

Rumbia, Infobombana.id – Pemerintah Kabupaten Bombana mulai mengubah cara pandang terhadap pemanfaatan ruang publik. Melalui Dinas Perikanan, sebanyak 3.000 ekor benih ikan bandeng ditebar di Kolam Retensi Ruang Terbuka Hijau (RTH) eks lokasi MTQ di Kecamatan Rumbia, Rabu, 23 Juli 2025.

Bupati Bombana, Ir. H. Burhanuddin, M.Si yang turut hadir dalam kegiatan itu menyebut program ini sebagai bagian dari strategi memperkuat ketahanan pangan melalui sektor perikanan budidaya. Kolam retensi yang sebelumnya hanya berfungsi sebagai penampungan air, kini diubah menjadi kawasan produktif yang memberi nilai tambah.

“Pemanfaatan kolam retensi sebagai media budidaya tidak hanya memberikan nilai ekonomi, tetapi juga menjadi sarana edukatif bagi masyarakat untuk belajar tentang perikanan berkelanjutan,” kata Burhanuddin di sela kegiatan.

Sebanyak 1.500 ekor dari total benih yang ditebar hari itu dilepaskan langsung oleh Bupati. Pemerintah daerah juga melibatkan sejumlah kepala organisasi perangkat daerah (OPD) sebagai bentuk kolaborasi lintas sektor untuk mendukung keberlangsungan program.

Kepala Dinas Perikanan Bombana, Muhammad Siarah, menjelaskan bahwa penebaran benih bandeng ini merupakan kelanjutan dari program sebelumnya yang menebar ikan nila. Menurutnya, kolam retensi ini telah disiapkan secara teknis agar layak dijadikan lokasi budidaya.

“Kolam ini memang sudah lama tidak dimanfaatkan secara maksimal. Sebelumnya kualitas airnya kurang bagus. Maka kami lakukan beberapa langkah perbaikan seperti pemberian probiotik, pengaturan sirkulasi air setiap hari, dan pemberian pakan tambahan meski masih terbatas,” ujar Siarah.

Sebelum ditebar, seluruh benih ikan bandeng terlebih dahulu diadaptasi selama sepekan di keramba jaring apung (KJA) yang dipasang langsung di lokasi. Langkah ini untuk memastikan ikan mampu menyesuaikan diri dengan kondisi kolam yang berbeda dari kolam budidaya konvensional.

Jika pertumbuhan ikan berjalan optimal, Siarah memperkirakan panen bisa dilakukan dalam lima bulan ke depan. Meski belum ada pengelola khusus, Dinas Perikanan akan tetap melakukan pemeliharaan teknis. Sementara kebersihan dan keamanan kolam menjadi tanggung jawab bersama antara kecamatan dan sejumlah OPD.

“Sudah ada plot tanggung jawab masing-masing OPD, termasuk Satpol PP. Kami berharap koordinasi antar instansi bisa berjalan baik agar bibit ikan ini tumbuh maksimal,” katanya.

Siarah juga mengingatkan masyarakat agar tidak melakukan aktivitas penangkapan ikan secara sembarangan. Ia mengaku menemukan warga yang memancing atau menjaring ikan di kolam retensi.

“Mohon bersabar dulu. Kalau sudah besar dan siap panen, nanti bisa dimanfaatkan bersama,” ujarnya.

Program ini merupakan tindak lanjut dari arahan pimpinan daerah agar ruang publik di Bombana tidak hanya menjadi tempat bersantai, tetapi juga memiliki nilai produktif. Pemerintah berharap, melalui pendekatan seperti ini, ruang hijau bisa menjadi sumber edukasi dan penghidupan masyarakat secara berkelanjutan.

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

error: Content is protected !!