Rumbia, infobombana.id- Menjelang Tahun Baru 2025, harga bahan pokok di Kabupaten Bombana mengalami kenaikan. Peningkatan inflasi ini dipicu oleh lonjakan harga berbagai komoditas, terutama kebutuhan pokok, yang disebabkan oleh tingginya permintaan masyarakat.
Kepala Dinas Perindakop dan UMKM Bombana, Asis Fair mengatakan, naiknya harga Sembako di Bombana merupakan dampak dari tingginya daya beli masyarakat. Naiknya indeks Perkembangan Harga (IPH) mulai dirasakan sejak momen hari ulang tahun Kabupaten Bombana ke-21.Begitupula dengan perayaan hari Natal yang cukup mempengaruhi tingkat permintaan.
“Iya, benar, harga bahan pokok di Bombana mengalami kenaikan. Penyebabnya adalah permintaan masyarakat yang sangat tinggi, apalagi baru-baru ini kita telah melaksanakan perayaan HUT Bombana, kemudian menjelang Natal dan Tahun Baru 2025,” ungkapnya
Asis Fair menyebutkan sejumlah komoditi bahan pokok yang mengalami kenaikan harga, mulai dari daging ras, ayam potong, bawang merah, bawang putih dan cabai rawit.
“Contoh kecil kenaikannya bisa kita lihat pada daging ayam potong, Pada bulan November lalu, masih dijual dengan harga Rp 24.000 per kilogram, dan minggu hingga pekan ketiga Desember sampai sekarang itu naik menjadi 27 ribu rupiah, ” ujarnya.
Ia pun menyebut tingkat kenaikan IPH selama awal momen perayaan HUT Bombana hingga saat Pada bulan November tingkat IPH untuk komoditi bahan pokok masih pada angka mines 3 (tiga). Namun, pada minggu ketiga bulan Desember IPH komoditi bahan pokok mencapai angka 3,57 persen.
Olehnya itu, pihaknya kini berupaya menurunkan kembali angka inflasi daerah dengan menggelar aksi pasar murah di berbagai titik.
“Untuk hari ini kami membuka pasar murah di Pasar Tadoha Mappacing, dan kami akan melanjutkan penjualan sembako murah di wilayah lain esok hari, yaitu di Kecamatan Poleang Timur, ” pungkasnya.
