BirokrasiEkobisKesehatanOlahragaPendidikanSosial

Kemah Bakti Berani 2025 Digelar, RTH Bombana Disulap Jadi Desa Mini

41
×

Kemah Bakti Berani 2025 Digelar, RTH Bombana Disulap Jadi Desa Mini

Sebarkan artikel ini
Ketgam: Peserta Kemah Bakti Berani yang berasal dari jajaran instansi dan satuan pendidikan tengah sibuk merancang kemah yang akan digunakan hingga 30 Mei mendatang, Selasa (27/5/2025).

Rumbia, Infobombana.id – Selama empat hari ke depan, Ruang Terbuka Hijau (RTH) di jantung Kabupaten Bombana akan bertransformasi menjadi “desa mini” yang dihuni oleh lebih dari 2.000 warga muda, kepala desa, camat, hingga pimpinan OPD. Tapi ini bukan desa biasa. Ini adalah sebuah miniatur ideal dari masa depan Bombana yang diimpikan. Masa depan kolaboratif, produktif, dan penuh semangat gotong royong.

Momentum ini bukan hanya sebuah aksi perkemahan. Kemah Bakti Berani 2025 yang digelar mulai 27 hingga 30 Mei, menyuguhkan konsep tak biasa, yaitu ajang menyatukan elemen pemerintahan, pendidikan, dan masyarakat dalam satu ekosistem hidup.

Ketua panitia Kemah Bakti Berani 2025, Hamlin, menyebut kegiatan ini sebagai bentuk edukasi hidup. Dimana, peserta tidak hanya berkegiatan, namun mampu merasakan bagaimana membangun dari nol, dengan semangat Pramuka sebagai rohnya.

Dengan tema “Pramuka Ekosistem Agro-Minapolitan”, perkemahan ini tak ubahnya laboratorium sosial yang menguji sinergi lintas sektor. Setiap tenda bukan hanya tempat istirahat, melainkan simbol rumah warga, tenda camat menjadi pusat koordinasi wilayah, dan stand OPD berubah menjadi pos pelayanan publik yang hidup.

Ketua Panitia Kemah Bakti Berani 2025, Hamlin

Disana, kata Hamlin, sebuah Festival Budaya Moronene bakal digelar di tengah-tengah desa. Sementara pameran UMKM, donor darah, hingga sertifikasi nelayan menggambarkan aktivitas produktif khas masyarakat Bombana. Bahkan kegiatan tabur benih ikan nila menjadi semacam metafora dari harapan baru, bahwa dari tanah yang subur dan air yang jernih, akan tumbuh masa depan yang kuat.

Momen ini lanjut Hamlin, berbeda dengan perkemahan pada umumnya, Kemah Bakti Berani 2025 menjadi ajang terpadu yang melibatkan 11 perangkat daerah. Kegiatan ini dirancang sebagai rumah kegiatan lintas sektor, di antaranya: Dinas Pendidikan dengan sajian Festival Budaya Tua Moronene. Lalu, Dinas Perikanan dengan menghadirkan sertifikasi keahlian untuk nelayan dan tabur benih ikan nila (29 Mei), serta Dinas PMD melalui Rembuk Tematik “OVOP” (One Village One Product)

Disamping itu, ada Dinas Kesehatan dengan aksi donor darah dan pemeriksaan kesehatan gratis. Adapula Dinas Wispora, dengan kegiatan sosialisasi kepeloporan pemuda dan senam jantung sehat.
Selanjutnya, Dinas Perindakop dengan aksi Pameran UMKM yang berlangsung sejak 27 Mei, menampilkan program unggulan “UMKM Naik Kelas” dalam 100 hari kerja Bupatidan Wakil Bupati Bombana

“Perkemahan Bakti Berani menjadi pembeda dengan event perkemahan lainnya. Sebab, event ini menghadirkan ada 11 perangkat daerah yang kemudian menjadikan kemah Bakti Berani ini rumah berkegiatan, ” kata Hamlin saat dikonfirmasi Infobombana. id, Senin (26/5/2025) malam.

Hamlin menjelaskan, bahwa dalam aksi kemah kali ini, setiap kecamatan wajib mengirim regu dari SD dan SMP, disertai utusan kepala desa dan camat. Mereka akan hidup bersama di lapangan, berinteraksi lintas usia dan jabatan. Tak ada sekat antara pejabat dan peserta didik. Di tenda dapur umum atau MCK, semua sama, setara sebagai warga desa mini RTH.

“Memang fokus kita di dalam program ini dipastikan mengundang seluruh satuan pendidikan, mulai dari
jenjang SD dan SMP, tidak terkecuali
Kemenag juga dalam hal ini. Jadi Kemenag yang dinaksud itu adalahdari sekolah madrasah Tsanawiyah dan Madrasah Aliyah,” ungkapnya

Hamlin menyampaikan, kegiatan ini juga sarat dengan nilai-nilai kemanusiaan dan tanggung jawab. Pelatihan tanggap bencana, sosialisasi kepeloporan, hingga senam jantung sehat, tak sekedar menjadi ktivitas, tapi bagian dari visi besar: mencetak warga Bombana meenuju masa depan yang kuat secara fisik, sosial, dan moral.

Melalui koordinasi keamanan dari Polres, Kodim, dan Dinas Perhubungan, serta suplai air bersih dan sanitasi yang memadai, Kemah Bakti Berani tidak hanya dirancang sebagai event, namun sebagai model, bahkan role play, tentang bagaimana seharusnya desa-desa di Bombana hidup dan bergerak.

Di akhir kemah, tambah Hamlin, tenda-tenda memang akan dibongkar, tapi nilai-nilai yang ditanamkan, yakni tentang kepemimpinan, kolaborasi, dan mimpi bersama yang diharapkan akan tumbuh subur di desa-desa se-Bombana. Sebuah perkemahan, yang diam-diam mengajari bagaimana membangun kabupaten.

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *