
Rumbia, Infobombana.id – Kepala Kantor Kementerian Agama Kabupaten Bombana, H. Adnan Saufi, S.Pd., M.S.Si, melakukan kunjungan kerja selama dua hari ke Pulau Kabaena, Senin–Selasa pekan ini. Fokus kunjungan ini meliputi pembinaan aparatur sipil negara (ASN), integrasi sistem kepegawaian, hingga peluncuran kurikulum baru yang memuat nilai-nilai cinta di lingkungan madrasah.
“Tujuan utama kami adalah melakukan pembinaan ASN secara menyeluruh, termasuk pembinaan kinerja terhadap pegawai PPPK dan CPNS. Kami juga mengintegrasikan data SIMPEG dengan sistem penggajian, dan yang tak kalah penting ialah memperkenalkan kurikulum cinta di madrasah.” kata H
Adnan Saufi saat dikonfirmasi Infobombana.id dalam perjalanannya ke- Pulau Kabaena, Senin (5/8/2025).
Kurikulum yang disebut sebagai “kurikulum cinta” itu, menurut Adnan Saufi, merupakan pengembangan dari kurikulum sebelumnya yang diperkaya dengan dimensi spiritual dan sosial. Ia menekankan pentingnya pendidikan karakter melalui pendekatan yang lebih aplikatif.
“Cinta terhadap sesama, cinta terhadap alam, semuanya akan dituangkan dalam indikator pembelajaran yang aplikatif,” ujarnya.
Pelaksanaan kegiatan tersebar di dua titik strategis yaitu di Kelurahan Dongkala, Kecamatan Kabaena Timur dan Kelurahan Sikeli di Kecamatan Kabaena Barat. Di Dongkala, pembinaan melibatkan KUA Kabaena Timur, KUA Kabaena Tengah, dan MTsN 4 Bombana. Adapun di wilayah Sikeli, kegiatan mencakup wilayah KUA Kabaena Barat, Kabaena, Kabaena Selatan, Utara, serta sejumlah madrasah lainnya.
Adnan menegaskan bahwa pembinaan ASN merupakan bagian dari penguatan integritas dan kedisiplinan aparatur negara. Ia menyatakan bahwa evaluasi terhadap kinerja ASN akan dilakukan secara berkala.
“Kita ingin memastikan ASN kita benar-benar bekerja dengan baik dan sesuai aturan. Setelah ini akan ada evaluasi lanjutan dalam tiga bulan ke depan, terutama bagi PPPK,” katanya.
Ia juga menyoroti pentingnya mekanisme penegakan disiplin, terutama terhadap ASN yang melanggar aturan. Dalam hal ini, Kemenag Bombana mengandalkan sistem pengawasan internal yang telah tersedia.
“Kalau ada bukti dan laporan, SPI akan turun memanggil yang bersangkutan. Jika hukuman disiplin dari kami tidak mempan, maka SPI Kanwil akan mengambil alih, dan sanksinya bisa lebih berat,” tegasnya.
Meski begitu, Adnan mengungkapkan bahwa sejauh ini belum ditemukan pelanggaran kedisiplinan di wilayah Kabaena. Ia justru menerima keluhan teknis soal jaringan absensi di salah satu wilayah.
“Yang ada justru keluhan jaringan absen di daerah Mata Usu. Di Kabaena belum ada laporan gangguan,” katanya.
Kementerian Agama Bombana menaruh harapan besar terhadap hasil kunjungan ini. Peningkatan mutu layanan keagamaan dan pendidikan madrasah, terutama di wilayah kepulauan, diharapkan sejalan dengan penguatan etos kerja serta pembentukan karakter ASN melalui pendekatan yang lebih humanis dan spiritual.