Birokrasi, infobombana.id – Momentum tahun baru 2025 menjelma menjadi panggung kehangatan bagi seluruh umat Kristiani, yang menyambut pergantian tahun dengan doa, cinta, dan kebersamaan. Para jemaat menyambut terik mentari awal tahun yang telah hadir membawa pesan damai ke setiap sudut hati.
Kamis (8/1/2025) bertempat Di Gereja Tondowatu, Kecamatan Rumbia, suara doa dan kidung rohani berpadu, menciptakan irama kehangatan yang melampaui perbedaan. Suara-suara penuh sukacita pun menyatu dengan doa-doa khusyuk. Di sinilah Rapat IV Majelis Sinode Gereja Protestan Sulawesi Tenggara (Gepsultra) berlangsung.
Majelis Sinode ini menggelar agenda tahunan dengan membingkai harapan dalam tema sakral “Aku Adalah Yang Awal dan Yang Akhir”. Sebuah pesan mendalam yang memaknai perjalanan hidup sebagai rangkaian yang ditentukan oleh Sang Pemilik Kehidupan.
Perayaan ini benar-benar menjadi pertemuan rohani, melambangkan simbol cinta kasih dan toleransi. Melalui momentum ini, Pemerintah Kabupaten Bombana hadir dengan membawa sinar kebahagiaan melalui dukungan nyata kepada jemaat.
Dalam nuansa kebersamaan tersebut, batas-batas perbedaan pun sirna, menyisakan ruang besar bagi cinta kasih untuk berbicara. Dalam setiap senyum, setiap doa yang terucap, Pemkab Bombana mampu menorehkan kisah tentang kekuatan persatuan. Sebuah cerita yang menegaskan bahwa dalam perbedaan, ada keindahan yang menunggu untuk dirayakan.
Di tengah gema doa, hadir sosok Penjabat Bupati Bombana, Drs. Edy Suharmanto, yang membawa pesan cinta dan dukungan. Bersama Ketua DPRD, Forkopimda, serta tokoh agama, Pj. Bupati menyampaikan semangat persatuan yang terpancar dari subtema kegiatan, yaitu “Memperkokoh NKRI yang Demokratis, Adil, dan Sejahtera bagi Semua Ciptaan Berdasarkan Pancasila dan UUD 1945.”
Dalam sambutannya, Edy Suharmanto menekankan pentingnya peran gereja sebagai garda terdepan perdamaian. “Gereja bukan hanya tempat ibadah, tetapi juga pelopor dalam menciptakan kedamaian dan kesejahteraan. Keberagaman harus kita jadikan kekuatan untuk bersama-sama membangun Bombana yang lebih baik,” ujar Edy Suharmanto.
Sebagai bentuk nyata dukungan Pemkab Bombana, bantuan sebesar Rp150 juta diserahkan untuk pembangunan Gereja Jemaat Tondowatu Kasipute. Bantuan ini diberikan sebagai bentuk tanggung jawab pemerintah dan menjadi simbol persaudaraan yang kokoh, yang menegaskan bahwa pemerintah hadir di tengah masyarakat untuk semua golongan tanpa memandang perbedaan.
Rapat Sinode ini menjadi momen berharga tentu saja memperkuat iman, mempererat solidaritas antarkomunitas.
“Keberagaman adalah anugerah Tuhan yang harus kita rawat. Dengan persatuan, kita akan mampu mewujudkan bangsa yang kuat dan sejahtera,” tambah Edy Suharmanto dalam pidatonya.
Ketika acara usai, suasana hangat dan penuh kasih tetap terasa. Kebersamaan yang terjalin di antara masyarakat Bombana menjadi bukti bahwa harmoni dapat tercipta di tengah perbedaan. Semangat kasih yang dibangun melalui acara ini menjadi inspirasi bagi seluruh daerah, menjadikan Bombana sebagai contoh nyata pelestarian nilai-nilai keberagaman dan toleransi.
