NTB, Infobombana.id — Menteri Agraria dan Tata Ruang/Kepala Badan Pertanahan Nasional (ATR/BPN), Nusron Wahid, mengajak organisasi Nahdlatul Wathan (NW) untuk menjalin kerja sama dalam mengurangi ketimpangan penguasaan tanah di Indonesia. Seruan ini disampaikan dalam peringatan Hari Jadi ke-72 Nahdlatul Wathan dan Musyawarah Kerja Nasional (Mukernas) XV yang berlangsung di Hotel Lombok Raya, Mataram, Kamis (15/5/2025).
Dalam sambutannya, Nusron menyampaikan pentingnya keterlibatan seluruh organisasi masyarakat Islam, termasuk NW, dalam pembangunan nasional. Menurutnya, NW memiliki basis massa yang kuat dan komitmen yang telah terbukti dalam pendidikan serta dakwah keislaman.
“Kami siap bekerja sama dengan Nahdlatul Wathan, sebagaimana kami sudah bermitra dengan PBNU, Muhammadiyah, Persis, dan MUI. Karena Indonesia ini besar dan mayoritas penduduknya adalah umat Islam. Tidak boleh ada yang tertinggal dalam gerbong pembangunan,” tegas Nusron.
Kegiatan tersebut juga dirangkaikan dengan penandatanganan Nota Kesepahaman (MoU) antara Pemerintah Provinsi NTB dan Nahdlatul Wathan dalam bidang ketahanan pangan. Nusron mengapresiasi langkah tersebut dan menyatakan siap mendukung melalui program redistribusi tanah.
Lebih lanjut, Nusron memerintahkan jajarannya di Kanwil BPN NTB untuk mengidentifikasi tanah-tanah negara yang telantar dan izin HGU yang telah habis untuk kemudian bisa dialokasikan kepada warga Nahdlatul Wathan yang siap mengelola lahan demi mendukung ketahanan pangan dan pemerataan ekonomi di wilayah tersebut.
“Kami ingin membangun sistem pertanahan yang berpihak kepada keadilan dan keberlanjutan ekonomi, sejalan dengan arahan Presiden Prabowo Subianto,” ujar Nusron.
Komitmen Nusron juga terlihat pada rencananya menata ulang sistem Hak Guna Usaha (HGU) dan Hak Guna Bangunan (HGB) yang selama ini dinilai tidak berpihak pada masyarakat kecil. Tiga prinsip utama, yakni keadilan, pemerataan, dan keberlanjutan ekonomi, menjadi pijakan dalam kebijakan pertanahan ke depan.
Dikutip dari Kompas.com edisi 26 Maret 2024, Nusron sebelumnya juga pernah menyatakan bahwa “redistribusi tanah adalah kunci memperkuat ekonomi desa dan mengurangi ketimpangan struktural di sektor agraria.” Pernyataan ini menguatkan komitmennya dalam menjadikan sektor pertanahan sebagai instrumen keadilan sosial.
Acara tersebut turut dihadiri oleh Gubernur NTB Lalu Muhammad Iqbal, Kepala Kanwil BPN NTB Lutfi Zakaria, dan Ketua Umum PB Nahdlatul Wathan, Maulana Syaikh Tuan Guru Kyai Haji (TGKH) Lalu Gede Muhammad Zainuddin Atsani.
Nusron juga menyampaikan apresiasi terhadap semangat perjuangan Nahdlatul Wathan yang dinilainya selaras dengan nilai-nilai perjuangan Rasulullah SAW.
“Nahdlatul Wathan adalah bagian penting dari perjalanan bangsa ini. Semangatnya dalam pendidikan dan dakwah telah memberi warna tersendiri dalam pembangunan nasional menuju Indonesia Emas 2045,” kata Nusron.