Balikpapan, Infobombana.id – Di tengah sorotan panggung nasional Dewan Kerajinan Nasional (Dekranas), satu motif khas dari Sulawesi Tenggara mencuri perhatian. Rapa Dara, motif kepala kuda asal Kabupaten Bombana, menjadi ikon budaya yang tampil menonjol dalam peringatan HUT ke-45 Dekranas yang digelar di BCC Dome, Balikpapan, Rabu, (9/7/2025).
Mengusung semangat UMKM Naik Kelas, Dewan Kerajinan Nasional Daerah (Dekranasda) Bombana bergabung dalam paviliun Provinsi Sulawesi Tenggara bersama 16 kabupaten/kota lainnya. Acara akbar ini diikuti oleh 34 Dekranasda dari seluruh Indonesia, mempertemukan kerajinan terbaik dari berbagai daerah.
Tak hanya menjadi hiasan di etalase pameran, motif kepala kuda pada tenun Rapa Dara hadir sebagai pernyataan identitas. Kain ini telah terdaftar sebagai Hak Cipta atas nama Pemerintah Kabupaten Bombana, dengan Hj. Fatmawati Kasim Marewa, S.Sos, Ketua Dekranasda Bombana sebagai penciptanya.
“Tenun Rapa Dara memiliki keunikan yang kuat dan terus kami kembangkan secara produksi, pasar, dan pembinaan perajin. Apalagi tenun ini telah memiliki hak paten daerah, maka peluangnya untuk bersaing di pasar nasional sangat besar.” ujar Sekretaris Dekranasda Bombana, Anton Ferdinan, di sela kegiatan pameran.
Kiprah tenun Rapa Dara tak berhenti di arena pameran. Motif ini bahkan pernah tampil di Istana Negara, dikenakan dalam bentuk gaun oleh Hj. Fatmawati saat mendampingi suaminya dilantik sebagai Bupati Bombana. Istri Wakil Bupati Bombana, Henny AR Rahman, juga mengenakan busana dengan motif serupa. Penampilan itu menjadi penanda penting: budaya lokal Bombana mulai mendapatkan pengakuan nasional.
Dekranasda Bombana tidak datang ke ajang ini untuk formalitas. Mereka membawa misi: membuka akses pasar bagi perajin lokal dan mendorong UMKM kerajinan naik kelas.
“Kami datang dengan tujuan membawa produk kerajinan Bombana agar dikenal lebih luas, baik di pasar domestik, regional, maupun nasional. Ini juga merupakan bentuk dukungan konkret untuk mendorong pelaku UMKM agar naik kelas,” ujar Anton.
Produk yang dipamerkan bukan sekadar tenun tradisional. Ia merupakan hasil penggabungan antara estetika lokal dan kualitas produksi yang disiapkan untuk bersaing di pasar yang lebih luas. Visi jangka panjangnya: menjadikan warisan budaya sebagai sumber ekonomi kreatif yang berkelanjutan.
Puncak perayaan HUT Dekranas dibuka langsung oleh Ketua Umum Dekranas, Selvi Ananda, istri Wakil Presiden RI Gibran Rakabuming Raka. Kehadirannya membawa energi baru bagi pelaku kerajinan dari seluruh penjuru negeri.
Tenun Rapa Dara telah tercatat sebagai Hak Kekayaan Intelektual (HAKI) di Kementerian Hukum dan HAM sejak Desember 2022. Perlindungan hukum ini memperkuat posisi Rapa Dara di pasar dan membuka jalan menuju ekspor.
Lebih jauh, kehadiran Dekranasda Bombana di forum nasional ini mencerminkan keseriusan mereka dalam membangun ekosistem UMKM berbasis budaya lokal.
“Dekranasda sebagai salah satu lembaga non pemerintah yang tugas pokok dan fungsinya membina pelaku UMKM kerajinan akan terus melakukan pendampingan kepada masyarakat pengrajin di Kabupaten Bombana,”
“Hal ini merupakan salah satu bentuk komitmen yang kuat dan kontribusi yang nyata dalam mendukung program Pemerintah Kabupaten Bombana, khususnya program Satu Desa Satu Produk yang akan dikolaborasikan dengan para pemangku kepentingan terkait.” pungkas Anton