BirokrasiSastraWisata

Pawai Defile HUT Bombana ke-22, Ribuan Peserta Menari di Tengah Rintik Pagi     

156
×

Pawai Defile HUT Bombana ke-22, Ribuan Peserta Menari di Tengah Rintik Pagi     

Sebarkan artikel ini
Ketgam: Kontingen Kecamatan Kabaena Selatan tampil memukau di ajang Pawai Defile jelang HUT Bombana Ke- 22 tahun 2025

Rumbia, Infobombana.id – Cuaca pagi masih mendung, disertai rintik kecil yang jatuh perlahan di alun-alun Masjid Agung Nurul Iman Bombana, Kamis (11/12/2025). Mendung itu tidak membuat suasana muram, justru seperti tirai tipis yang menambah magis pada pagi pembukaan Pawai Defile dalam rangka HUT Bombana ke-22.

Rintik-rintik hujan seolah merestui, seperti memberi isyarat bahwa sebuah perayaan besar sedang menunggu untuk dimulai.

Perlahan, dari kejauhan, gemuruh langkah dan warna-warni pakaian mulai tampak. Ribuan peserta defile bergerak serempak, menembus lembutnya hujan. Mereka tidak sekedar berjalan, mereka memanggul semangat, membawa cerita, kebanggaan, dan identitas daerah masing-masing.

Di garis awal, 33 Organisasi Perangkat Daerah, 22 kecamatan, dan partisipasi dari 143 desa/kelurahan berkumpul menjadi satu arus panjang yang hidup. Pawai itu seperti sungai besar yang mengalir, memadukan irama, warna, dan kebersamaan.

Setiap kelompok hadir dengan ciri khas sendiri. Ada yang menonjolkan kostum etnik, ada pula yang menampilkan karya kreatif, termasuk yang membawa simbol-simbol kearifan lokal.

Dari satu sisi jalan, terdengar sorakan penonton saat goyang “Tabola Bale” mulai dimainkan. Gerakannya luwes, ditingkahi musik tradisional yang menggetarkan tanah. Tak lama, rombongan lain menampilkan tarian tradisional, sementara di belakangnya tampak kelompok yang membawakan Goyang “Monitor Ketua” dengan atraksi yang membuat penonton tersenyum, bahkan tertawa kecil, terhibur oleh energinya.

Ketgam: Kecamatan Mataole tampil penuh warna dan koreografi unik di ajang Paeai Defile jelang HUT Bombana ke-22

Setiap tarian dan goyangan terasa seperti persembahan, sebuah hadiah untuk Bombana yang merayakan usianya yang ke-22. Rintik hujan yang jatuh di antara langkah para penari tampak seperti serpihan perak kecil yang menyempurnakan eksotisnya gerakan mereka.

Di jalur pawai, lagu-lagu timur mengudara begitu syahdu, namun penuh tenaga. Nada-nadanya menyatu dengan suara drum, dan sorakan warga yang memadati kiri-kanan jalan, bahkan panggung utama. Suasana pagi yang awalnya mendung perlahan berubah menjadi hangat, bukan karena matahari, tetapi karena semangat semua yang hadir.

Baca Juga: Eksotis di Kirab Budaya, Kecamatan Kabaena Sulap Klobot Jadi Mahakarya

Warna-warni pakaian peserta menjadi daya pikat tersendiri. Ada Kecamatan Mataoleo tampil dengan harmoni warna cerah yang memikat termasuk dnngan koreografi dari busana daur ulang dan tarian yang aduhai eksotisnya. Plus pemberian 18 bunga mawar merah kepada Bupati Bombana, sebagai penanda hari bahagia sekaligus lahirnya daerah Kabupaten Bombana 22 tahun yang lalu, tepat tanggal 18 Desember 2003.

Ada pula Kecamatan Kabaena Utara menghadirkan kreasi unik, memadukan unsur alam dan budaya lokal. Tampak elegan pula penampilan devile dati Dinas Pendidikan dan Kebudayaan Bombana yang melenggang dengan rancangan busana bidadari bersayap , juga hasil kreasi daur ulang atau berbahan tradisional.

Ketgam: Dinas Pendidikan dan Kebudayaan Kabupaten Bombana mampu memikat hati para khalayak atas penampilan desain busana megah, layaknya bidadari bersayap

Disusul Kecamatan Kabaena Selatan yang menghadirkan mahakarya yang tak hanya indah, tetapi juga bercerita. Penampilan mereka begitu menarik perhatian khalayak atas performa penari yang meliuk-liuk, diringi dentuman beduk dan gamelan yang berpadu begitu lembut sampai ke relung telinga.

Di panggung utama, nuansa perayaan semakin lengkap. Bupati Bombana, Wakil Bupati, Pj. Sekda Bombana, Kejaksaan Negeri, Polres Bombana, TNI hingga pejabat Forkopimpda lainnya, termasuk TP-PKK tampak hadir. Mereka terlihat begitu antusias sekaligus memberi warna seremoni tersendiri.

Baca Juga : Juara di Pawai Defile, Kabaena Selatan Tonjolkan Sosok Waipode Sangia Wita 

Rintik-rintik hujan yang tetap turun pagi hingga menjelang siang itu tidak deras, hanya cukup untuk menciptakan suasana syahdu. Seakan-akan langit ikut merayakan, ikut menari bersama warna, musik, dan langkah-langkah peserta devile. Mendung itu bukan lagi pertanda kelabu, ia berubah menjadi latar artistik yang mendukung seluruh kisah pagi itu.

Dan begitulah Pawai Defile HUT Bombana ke-22 digelar. Sebuah perayaan yang bukan sekedar acara, tetapi cerita tentang kebanggaan, kreativitas, dan kebersamaan.

Bupati Bombana, Ir. H. Burhanuddin, M. Si

Bupati Bombana, Ir. H. Burhanuddin, M. Si, menyampaikan pesan yang bukan hanya menggembirakan, tetapi menegaskan arah perjalanan Bombana ke depan. Ia menuturkan bahwa antusias peserta defile bukan semata soal kemeriahan, melainkan tanda kuat bahwa Bombana telah berdiri dalam satu barisan yang utuh.

“Saya hanya mau memperlihatkan kepada masyarakat bahwa kita semua ini sudah bersatu, kita semua sudah harus bergandengan tangan untuk bangun pembangunan jauh lebih maju,” lanjutnya.

Narasi yang dibangun Bupati cukup sederhana, tetapi menegaskan bahwa defile ini menjadi cermin, bahwa saat masyarakat, pemerintah desa, kelurahan, kecamatan hingga seluruh unsur birokrasi bergerak selaras, maka pelayanan publik bukan lagi sekadar tugas, melainkan gerakan bersama yang mendorong perubahan.

“Bahwa dengan kompaknya semua masyarakat, saya rasa pembangunan di Kabupaten Bombana ini pasti maju,” tutupnya.

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

error: Content is protected !!