BirokrasiPendidikanSosial

Puluhan Pelajar SMP Gelar Pelatihan Pencegahan Bencana di Kantor BPBD Bombana

80
×

Puluhan Pelajar SMP Gelar Pelatihan Pencegahan Bencana di Kantor BPBD Bombana

Sebarkan artikel ini
Ketgam: Kalaksa BPBD Bombana, Drs. Hasdin Ratta, M. Si menyerahkan hafiah berupa bingkisan kepada para para siswa yang mengikuti pelatihan.

Rumbia, Infobombana.id – Puluhan siswa dari SMP Negeri 02 Bombana mengikuti kegiatan pelatihan pengenalan kebencanaan di Kantor Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Kabupaten Bombana, Selasa (2/12/2025).

Kegiatan ini menjadi bagian dari program pembelajaran lapang yang rutin digelar BPBD, sekaligus sebagai upaya edukasi dini kepada pelajar.

Kepala Pelaksana BPBD Bombana, Drs. Hasdin Ratta, M.Si, mengatakan bahwa edukasi kebencanaan sejak dini merupakan langkah yang tidak dapat ditawar. Menurutnya, pemahaman dasar tentang apa yang harus dilakukan sebelum, saat, dan setelah bencana harus ditanamkan sejak usia sekolah.

“Ini adalah kunjungan ketiga dalam satu bulan. Sebelumnya ada dari SD IT Al-Wahda, kemudian SMA Negeri 3 Bombana, dan hari ini dari SMP Negeri 2 Rumbia. Ini menandakan semakin banyak sekolah yang peduli dan ingin anak-anak memahami mitigasi bencana,” ujarnya.

Materi: Pencegahan, Alat Kebencanaan, hingga Simulasi

Para siswa hadir bersama guru pendamping dan menerima sejumlah materi yang sudah disusun BPBD. Di antaranya:

  • Pencegahan bencana dan langkah-langkah meminimalisir risiko
  • Pengenalan alat-alat kebencanaan
  • Simulasi tindakan saat bencana terjadi
  • Permainan edukatif bertema kebencanaan

Hasdin menjelaskan bahwa materi untuk jenjang SD, SMP, maupun SMA relatif sama, yakni pengenalan dasar mengenai jenis-jenis bencana dan cara meresponsnya. “Tujuannya agar mereka paham dan siap. Tidak panik ketika bencana terjadi,” katanya.

Baca Juga: Siaga Bencana 2025, Polres Bombana Satukan Kekuatan Lintas Instansi

Di Bombana, lanjut Hasdin, bencana yang paling sering terjadi ialah banjir, terutama pada musim hujan. Selain itu, terdapat pula risiko longsor, angin puting beliung, dan banjir bandang di wilayah tertentu.

“Bencana-bencana hidrometeorologi ini yang paling sering kami tekankan kepada siswa. Mereka perlu mengetahui bagaimana tanda-tandanya dan bagaimana mengurangi risiko,” jelasnya.

Ia menegaskan bahwa sebagian besar bencana dapat dipicu oleh perilaku manusia, sehingga edukasi sederhana seperti menjaga lingkungan harus terus diulang. Ditekankan, bahwa perilaku tidak membuang sampah sembarangan, membersihkan saluran air, menanam pohon, dan merawat lingkungan adalah langkah dasar yang mampu mengurangi potensi bencana.

Minat Sekolah Tinggi, tetapi Jadwal Sering Bertabrakan

Sejak hampir tiga tahun bertugas di BPBD Bombana, Hasdin mengaku banyak sekolah meminta jadwal edukasi kebencanaan. Namun tidak semuanya dapat dipenuhi karena jadwal BPBD yang padat atau pihak sekolah yang belum siap.

“Kami selalu terbuka. Lebih bagus kalau sekolah datang langsung ke kantor seperti hari ini, karena mereka bisa melihat alat-alat kebencanaan dan mendapatkan gambaran nyata,” tuturnya.

Kegiatan Juga Menjangkau Wilayah Kabaena

Selain kegiatan di Rumbia, BPBD Bombana juga aktif melakukan edukasi kebencanaan di wilayah-wilayah rawan, khususnya di Pulau Kabaena. Beberapa kecamatan yang sudah mendapatkan pelatihan meliputi; Kabaena Selatan, Kabaena Barat, Kabaena Induk, Kabaena Timur

Sementara Kabaena Utara dan Kabaena Tengah belum menjadi lokasi kegiatan, tetapi peserta dari wilayah tersebut beberapa kali ikut berpartisipasi.

Hasdin memastikan bahwa BPBD Bombana akan terus memperluas kegiatan edukasi kebencanaan bekerja sama dengan pemerintah desa, sekolah, dan lembaga lain.

“Kami terbuka untuk siapa pun yang ingin belajar. Ini bagian dari meningkatkan kapasitas masyarakat agar lebih siap menghadapi risiko bencana,” ujarnya.

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

error: Content is protected !!