Scroll untuk baca artikel
       
PendidikanSosial

Restrukturisasi Yayasan Politeknik Bombana, Pimpinan Disiapkan dari Luar Daerah

179
×

Restrukturisasi Yayasan Politeknik Bombana, Pimpinan Disiapkan dari Luar Daerah

Sebarkan artikel ini

Rumbia, Infobombana.id – Kampus Politeknik Bombana (Polina) sebentar lagi bakal  mengalami perubahan signifikan dalam struktur kepengurusan yayasan. Perubahan ini ditandai dengan rencana mundurnya Direktur Yayasan Polina, H. Tafdil, dan wacana penunjukan sosok baru dari luar daerah untuk memimpin.

H. Tafdil yang juga mantan Bupati Bombana dua periode menyatakan bahwa keputusan tersebut diambil karena keterbatasan daya dan jaringan untuk terus mengelola yayasan kampus.

Dalam pernyataannya, Tafdil mengungkapkan bahwa ia akan mengambil peran sebagai anggota biasa dalam struktur yayasan ke depan.

“Saat ini saya sudah tidak punya daya, saya bukan lagi bupati, dan tentunya saya akan kesulitan dan tidak lagi cukup kuat dari sisi jejaring untuk terus memimpin, biarlah yang lebih mampu melanjutkan,” ujarnya dalam konferensi pers, Selasa (15/4/2025).

Sosok yang akan didorong untuk menggantikan Tafdil adalah Ismail Bachtiar, anggota DPR RI asal Daerah Pemilihan Sulawesi Selatan. Rencana ini tentu saja menimbulkan beragam tanggapan, mengingat Bombana sendiri memiliki sejumlah tokoh potensial, baik dari kalangan legislator maupun tokoh masyarakat.

Dalam struktur awal yayasan, tercatat sejumlah nama seperti, Sekda Man Arfa, Kadinkes Darwin, Mantan Kepala Dinas Pendidikan Bombana, Abdul Rauf Abidin, hingga anggota DPRD Ashari Usman. Beberapa nama ini pun bisa saja dirombak atau dihilangkan dari struktur yayasan yang ada.

Meski begitu, Tafdil menegaskan bahwa pihaknya ingin mencari sosok yang memiliki jejaring luas secara nasional agar bisa memberikan angin segar bagi pengembangan kampus Polina, termasuk dalam hal pembenahan manajemen, keuangan, dan peningkatan kualitas pendidikan.

Dalam pertemuan tersebut, Ismail Bachtiar juga hadir dan berdiskusi bersama mahasiswa serta awak media. Salah satu hal yang dibahas adalah soal tunggakan gaji dosen dan arah program beasiswa yang belum berjalan optimal.

“Dalam waktu dekat ini akan dilakukan restrukturisasi, dan kalaupun ada yang menilai bahwa mahasiswa tidak akan kuliah, maka itu jauh diri yang kita pikirkan. Makanya, kami akan berupaya agar Polina segera kembali stabil dan kegiatan akademik bisa berjalan efektif, paling lambat pada April 2025 ini,” ujar Ismail.

Langkah restrukturisasi ini masih menunggu penyusunan ulang akta yayasan serta penyesuaian administratif lainnya. Sementara itu, mahasiswa dan masyarakat menanti langkah konkret dalam waktu dekat untuk menjawab berbagai persoalan yang selama ini membayangi kampus.

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

error: Content is protected !!