Scroll untuk baca artikel
       
BirokrasiSastraSosial

Satu Meja di Rahadopi, Tempat Silaturahmi Besar Akan Digelar

106
×

Satu Meja di Rahadopi, Tempat Silaturahmi Besar Akan Digelar

Sebarkan artikel ini

Kabaena, Infobombana.id Di jantung Pulau Kabaena, di antara lelehan kabut pagi dan desir angin yang membelai pucuk-pucuk kemiri, Desa Rahadopi berdiri dalam senyapnya yang khidmat. Namun senyap itu tak lagi sunyi. Ia tengah menyiapkan diri, bukan untuk sebuah perayaan biasa, melainkan untuk hikayat baru yang akan mengalir dari satu meja ke meja lainnya. Sebuah hikayat tentang silaturahmi yang tak lekang oleh waktu.

Tanggal sepuluh, bulan April, tahun dua ribu dua puluh lima, tak sekadar angka dalam kalender, namun ada janji temu ribuan hati dalam satu ruang rindu bernama halal bi halal.
Sebuah peristiwa yang tak sekadar menghimpun tubuh-tubuh birokrasi, tapi merangkul jiwa-jiwa pelayanan dari 33 OPD, 143 desa dan kelurahan, hingga instansi vertikal. Semuanya akan menyatu dalam satu ruang batin, satu meja, di Rahadopi. Semua akan duduk bersama dalam suasana keakraban.

Bukan tanpa alasan tempat itu dipilih. Sebab di tanah ini, dahulu kala, seorang bocah menapak jalan berdebu menuju sekolah, mengeja masa depan di antara kicau burung dan desir waktu. Kini, bocah itu telah tumbuh dewasa, dan dia adalah Ahmad Yani, S.Pd., M.Si., yang menjabat sebagai Wakil Bupati Bombana mendampingi Bupati Ir. H. Burhanuddin, M. Si pada Periode 2025-2030

Ahmad Yani pulang kampung bukan sebagai pejabat yang berkuasa, namun sebagai anak kampung yang mengajak seluruh birokrat untuk kembali merunduk dalam silaturahmi. Sebuah pulang kampung, bukan untuk bernostalgia, tapi untuk membagi harapan dan menyulam silaturahmi di bumi kelahiran.

“Insya Allah, tanggal 10 nanti kita semua berkumpul di Rahadopi. Ini adalah kebanggaan, karena untuk pertama kalinya kegiatan sebesar ini digelar di kampung kita,” ucap Ahmad Yani usai salat Id.

Ia pun mengajak masyarakat menyambut kegiatan ini dengan semangat gotong royong. Namun ia menegaskan, tidak ada paksaan dalam menyambut tamu. “Lakukan saja yang bisa dilakukan. Yang tidak bisa, jangan dipaksakan,” ucapnya dengan rendah hati.

Selain halal bi halal, masyarakat juga akan mendapatkan pelayanan kesehatan gratis dari Dinas Kesehatan Bombana. Rangkaian kegiatan itu merupakan bagian dari komitmen pemerintah dalam menjangkau pelayanan hingga ke pelosok.

Kegiatan ini diharapkan menjadi bukti bahwa pemerintah hadir bukan hanya di kantor-kantor, tetapi benar-benar hadir di tengah masyarakat. Dari desa kecil seperti Rahadopi, semangat kebersamaan dan pelayanan bisa tumbuh dan menyebar ke seluruh penjuru Bombana.

Barangkali, Rahadopi hari itu bukan sekadar kampung, tapi simbol dari semangat baru, satu meja, satu kampung, satu silaturahmi.

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

error: Content is protected !!