Scroll untuk baca artikel
       
BirokrasiEkobisSosial

Tahun 2026, Bombana Bakal Miliki Pabrik Penggilingan Padi

52
×

Tahun 2026, Bombana Bakal Miliki Pabrik Penggilingan Padi

Sebarkan artikel ini

Rumbia, Infobombana.id Harapan baru menyapa para petani di Kabupaten Bombana. Pemerintah daerah menargetkan pada tahun 2026 atau paling lambat tahun 2027, Bombana sudah memiliki pabrik penggilingan padi atau Rice Milling Unit (RMU) sendiri. Hal itu disampaikan langsung oleh Bupati Ir. H. Burhanuddin saat menghadiri panen raya di Dusun Lababu, Desa Tinabite, Kecamatan Lantari Jaya, Minggu (20/4/2025).

Dalam sambutannya, Bupati menyoroti permasalahan klasik yang selama ini dihadapi petani Bombana, yakni ketiadaan fasilitas penggilingan yang memadai sehingga hampir seluruh gabah hasil panen dikirim ke luar daerah dalam kondisi mentah.

“Kekurangan kita di Bombana, kita belum memiliki pabrik penggilingan padi yang besar. Tugas kami nanti adalah menghadirkan itu. Bisa melalui bantuan pemerintah pusat atau menjalin kerjasama dengan investor. Target saya, tahun 2026-2027, tidak boleh lagi ada gabah yang keluar dari Bombana tanpa diolah terlebih dahulu,” tegas Burhanuddin.

Menurut data yang diungkapkan Bupati, setiap tahun Bombana menghasilkan sekitar 90 ribu ton gabah. Namun, hanya kurang dari 20 persen yang diolah di wilayah sendiri. Sisanya, sekitar 80 persen, dijual ke luar daerah tanpa memberikan nilai tambah maksimal bagi petani lokal.

“Kalau kita olah di sini, hasilnya bukan cuma beras. Ada sekam dan dedak yang bisa jadi pakan ternak. Padahal sekarang para peternak kesulitan cari sekam. Artinya ada siklus yang salah yang harus kita benahi bersama,” ujarnya.

Bupati juga menekankan bahwa pembangunan penggilingan padi bukan hanya soal infrastruktur, tapi merupakan langkah strategis menuju kemandirian pertanian dan peningkatan kesejahteraan petani.

“Bayangkan, 90 ribu ton tiap tahun, dan peternak masih kesulitan cari pakan. Kita harus bisa kelola sendiri potensi ini. Ini soal ekonomi rakyat, soal ketahanan daerah,” ungkapnya.

Pemerintah Kabupaten Bombana, kata dia, siap mengupayakan segala kemungkinan untuk mewujudkan kehadiran RMU tersebut. Mulai dari melobi kementerian terkait hingga membuka peluang bagi investasi swasta.

“Yang terpenting, Bombana harus bisa mengelola hasil pertaniannya sendiri. Tidak boleh terus bergantung pada daerah lain,” pungkasnya.

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

error: Content is protected !!