Birokrasi

Wakil Bupati Bombana Tegaskan RIPJPID Jadi Fondasi Pembangunan Lima Tahun ke Depan

6
×

Wakil Bupati Bombana Tegaskan RIPJPID Jadi Fondasi Pembangunan Lima Tahun ke Depan

Sebarkan artikel ini

Rumbia, Infonombana.id Pemerintah Kabupaten Bombana mulai memantapkan arah pembangunan berbasis riset dan inovasi melalui penyusunan dokumen strategis Rencana Induk dan Peta Jalan Pemajuan Ilmu Pengetahuan dan Teknologi Daerah (RIPJPID) Kabupaten Bombana Tahun 2025–2029.

Komitmen tersebut ditandai dengan digelarnya Seminar Akhir Penyusunan RIPJPID oleh Badan Riset dan Inovasi Daerah (BRIDA) Bombana bekerja sama dengan Lembaga Penelitian dan Pengabdian Masyarakat (LPPM) Universitas Halu Oleo Kendari.

Kegiatan berlangsung di Aula Dinas Perpustakaan dan Kearsipan Kabupaten Bombana, Jumat (12/12/2025), dan dihadiri pimpinan organisasi perangkat daerah, akademisi, serta perwakilan lembaga terkait.

Seminar dibuka secara resmi oleh Wakil Bupati Bombana, Ahmad Yani, S.Pd., M.Si., yang menegaskan bahwa penyusunan RIPJPID bukan sekedar kewajiban administratif, melainkan fondasi penting untuk menata arah pembangunan daerah yang lebih terukur, berkelanjutan, dan berbasis ilmu pengetahuan.

 

Menurutnya, dokumen ini akan menjadi bagian tak terpisahkan dari Rencana Pembangunan Jangka Menengah Daerah (RPJMD) dalam lima tahun ke depan.

Ahmad Yani menyampaikan bahwa tantangan pembangunan daerah ke depan tidak cukup dijawab dengan eksploitasi sumber daya alam semata. Bombana, kata dia, perlu menempatkan riset, inovasi, dan kualitas sumber daya manusia sebagai motor penggerak utama pembangunan.

“Kita ingin Kabupaten Bombana tumbuh bukan sekadar karena potensi alam, tetapi karena kreativitas, riset, dan kemampuan SDM kita sendiri,” ujarnya.

Ia menjelaskan, terdapat tiga fokus utama yang menjadi penekanan dalam penyusunan RIPJPID Bombana 2025–2029. Pertama, pembangunan berbasis data dan penelitian melalui penataan ekosistem riset dan inovasi daerah agar lebih terarah, terintegrasi, dan berkelanjutan. Pemerintah daerah, menurutnya, harus menjadikan data dan hasil penelitian sebagai dasar utama dalam merumuskan kebijakan publik.

Kedua, penerapan teknologi tepat guna yang benar-benar menyentuh kebutuhan masyarakat. Hal ini dilakukan melalui penguatan kolaborasi antara pemerintah daerah, perguruan tinggi, pelaku usaha, komunitas masyarakat, serta media. Dengan kolaborasi tersebut, hasil riset diharapkan tidak berhenti di ruang akademik, tetapi dapat diterjemahkan menjadi solusi konkret bagi persoalan sosial dan ekonomi masyarakat Bombana.

Ketiga, peningkatan kualitas sumber daya manusia agar mampu beradaptasi dengan perkembangan ilmu pengetahuan dan teknologi. Ahmad Yani menekankan pentingnya literasi digital dan budaya inovasi sebagai bekal masyarakat dalam menghadapi perubahan zaman.

“Kita ingin masyarakat Bombana memiliki kesempatan yang sama untuk menjadi inovator, peneliti, dan profesional yang menguasai literasi digital. Bombana tidak bisa maju jika hanya pemerintah yang bekerja. Kolaborasi adalah kuncinya,” tegasnya.

Dalam kesempatan tersebut, Wakil Bupati juga menegaskan komitmen Pemerintah Kabupaten Bombana untuk menjadikan pemajuan IPTEK sebagai salah satu pilar pembangunan daerah. Ia menginstruksikan seluruh organisasi perangkat daerah agar menjadikan RIPJPID sebagai acuan dalam penyusunan program, kegiatan, dan perencanaan lintas sektor, sehingga arah pembangunan daerah memiliki kesinambungan yang jelas.

Di akhir sambutannya, Ahmad Yani menyampaikan apresiasi kepada BRIDA Bombana, tim penyusun dari LPPM Universitas Halu Oleo Kendari, serta seluruh pihak yang terlibat dalam proses penyusunan dokumen RIPJPID.

Seminar kemudian dilanjutkan dengan pemaparan hasil akhir penyusunan RIPJPID Kabupaten Bombana Tahun 2025–2029, disertai diskusi dan masukan dari peserta sebagai bagian dari upaya penyempurnaan dokumen sebelum ditetapkan secara resmi. (Adv)

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

error: Content is protected !!